Aksi Cristiano Ronaldo Bikin Saham Coca Cola Menarik Perhatian

Kapitalisasi pasar saham Coca Cola merosot USD 4 miliar dari USD 242 miliar menjadi USD 238 miliar karena tindakan Cristiano Ronaldo.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Jun 2021, 22:28 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2021, 15:15 WIB
Ilustrasi coca-cola (AFP/Justin Sullivan)
Ilustrasi coca-cola (AFP/Justin Sullivan)

Liputan6.com, Jakarta - Coca Cola menjadi sorotan setelah Cristiano Ronaldo memindahkan dua botol minuman bersoda itu pada jumpa pers sebelum laga Portugal melawan Hongaria. Tindakan Cristiano Ronaldo tersebut membuat harga saham Coca Cola turun.

Saat aksi Cristiano Ronaldo itu terjadi, saham Coca Cola turun sekitar 1,6 persen. Saham Coca Cola turun dari USD 56,10 menjadi USD 55,22 di bursa saham New York setelah tindakan Cristiano Ronaldo tersebut.

Kapitalisasi pasar Coca Cola merosot USD 4 miliar dari USD 242 miliar menjadi USD 238 miliar. Saham Coca Cola pun telah turun sekitar 0,3 persen pada Selasa, 15 Juni 2021 setelah insiden itu viral di Twitter.

Pada perdagangan Rabu, 16 Juni 2021, saham Coca Cola masih melemah. Saham Coca Cola ditutup turun 1,34 persen ke posisi USD 54,67. Saham Coca Cola dibuka di posisi USD 55,54. Saham Coca Cola berada di posisi tertinggi USD 55,46 dan terendah USD 54,64. Kapitalisasi pasar saham terbentuk USD 235,72 miliar.

Adapun tindakan mantan bintang Real Madrid tersebut membuat saham Coca Cola menarik perhatian. Sebelumnya saham Coca Cola telah menarik perhatian para trader atau pelaku pasar di Reddit.  Saham Coca Cola paling banyak diperdagangkan yang berada di situs yahoo finance.

Namun, saham Coca Cola melemah tidak akan bertahan lama seiring bisnis mulai jalan sehingga berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi global.

Raksasa minuman tersebut mengatakan kepada investor kalau, volume Maret sudah kembali ke level 2019 yang didorong masyarakat terus konsumsi lebih banyak makanan di rumah selama pandemic COVID-19. Merek Coke pun menonjolkan kekuatan dalam merek dagang untuk minuman bersoda dan produk jus.

"Saya pikir ini adalah kembali pembangunan momentum yang hebat. Kembali ke tingkat volume pra-pandemi pada Maret. Ini adalah bukti kerja pada pemasaran, inovasi. Jadi ini momentum yang sangat bagus,” ujar CEO dan Chairman Coca Cola, James Quincey dikutip dari yahoo finance, Kamis (17/6/2021).

Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan satu digit hingga dua digit. Saham Coca Cola telah naik hampir 9 persen dalam tiga bulan terakhir. Kenaikan harga saham Coca Cola ungguli keuntungan S&P 500 sekitar empat persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Aksi Cristiano Ronaldo Bikin Kapitalisasi Pasar Susut Rp 57 Triliun

Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo singkirkan botol minuman soda sponsor Euro 2020. (dok. tangkapan layar video Twitter @TheSun)

Sebelumnya, tindakan Cristiano Ronaldo  menyingkirkan botol coca cola saat konferensi pers tim Portugal selama Euro 2020/2021 telah menekan harga saham Coca Cola.

Hal ini seiring Cristiano Ronaldo mengirim pesan cerdas tentang Coca Cola selama konferensi pers. Setelah mengambil tempat duduk selama konferensi pers, mantan superstar Real Madrid itu mengambil dua botol Coca Cola yang telah diletakkan di atas meja dan berkata ”Minum air,”. Demikian mengutip tbsnews.com, Rabu (16/6/2021).

Ia melewati minuman di sepanjang meja dan mengambil sebotol air, memberi tahu mengenai pilihan minuman yang sehat.Akan tetapi, aksi Cristiano Ronaldo tersebut tidak disadari berdampak terhadap sektor keuangan. Hal itu terutama dengan kata-katanya.

Seperti dilansir dari Marca, pada pembukaan pasar di Eropa, saham Coca Cola bernilai USD 56,1. Akan tetapi, saat Ronaldo dan Pelatih Timnas Portugal Fernando Santos meninggalkan konferensi pers, saham Coca Cola turun menjadi USD 55,2.

Penurunan 1,6 persen saham Coca Cola membuat kapitalisasi pasar saham Coca Cola merosot USD 4 miliar atau Rp 57,03 triliun (asumsi kurs Rp 14.258 per dolar AS). Di sisi lain, Coca Cola menjadi sponsor utama Euro 2020. Coca Cola terpampang di papan iklan selama Euro 2020.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya