Alasan Bumi Resources Tunda RUPSLB

PT Bumi Resources Tbk akan gelar RUPSLB pada 14 Januari 2022 dari sebelumnya Kamis, 23 Desember 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Des 2021, 13:49 WIB
Diterbitkan 23 Des 2021, 13:49 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menunda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang sebelumnya direncanakan pada Kamis, 23 Desember 2021 menjadi 14 Januari 2022.

PT Bumi Resources Tbk menyatakan penundaan RUPSLB tersebut karena kebutuhan informasi tambahan.

"Kami mengharapkan partisipasi Anda melalui e-proxy untuk memungkinkan kami mencapai kuorum. Tanggal recording date baru adalah 22 Desember 2021," tulis Direktur PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (23/12/2021).

Perseroan menyatakan, mata agenda acara tidak berubah. Mata agenda pertama, Perseroan meminta persetujuan pemegang saham atas perubahan anggaran dasar perseroan sehubungan dengan rencana penerbitan saham seri baru yaitu saham seri C dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

Kemudian mata agenda kedua, PT Bumi Resources Tbk meminta persetujuan atas rencana penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) dalam rangka pelaksanaan konversi obligasi wajib konversi (OWK) perseroan, termasuk persetujuan atas:

-Pemberian kewenangan kepada dewan komisaris dan direksi perseroan untuk menerbitkan saham-saham baru melalui PMTHMETD sehubungan dengan pelaksanaan konversi OWK Perseroan.

-Perubahan anggaran dasar perseroan sehubungan dengan pelaksanaan PMTHMETD.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rencana Private Placement

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya perseroan berencana menambah modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement untuk memperbaiki posisi keuangan yang dimaksud dalam Pasal 3 huruf (a) POJK 14/2019.

Hal ini dengan menerbitkan saham baru tanpa HMETD dengan jumlah sebanyak-banyaknya 103.066.596.392 saham seri C dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah saham itu sebanyak-banyaknya 138,76 persen dari modal ditempatkan dan modal disetor perseroan sebelum pelaksanaan penambahan modal tanpa memberikan HMETD.

Seluruh saham baru tersebut yang diterbitkan dalam private placement akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pada tanggal keterbukaan informasi, terdapat 248 pemegang OWK terdiri dari masyarakat dan Innovate Capital Pte Ltd. Direksi dan komisaris menyatakan perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan seluruh pemegang OWK tersebut.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya