Bumi Resources Minerals Raih Restu OJK untuk Rights Issue

PT Bumi Resources Minerals Tbk bidik dana Rp 1,65 triliun dari rights issue.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Des 2021, 14:41 WIB
Diterbitkan 15 Des 2021, 14:41 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mendapatkan pernyataan efektif atas rencana penawaran umum terbatas (PUT) II dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 14 Desember 2021.

PT Bumi Resources Minerals Tbk akan menerbitkan 23.630.673.389 saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Harga pelaksanaan Rp 70 per saham. Dengan demikian, total dana yang akan diperoleh dari rights issue Rp 1,65 triliun.

Adapun setiap pemilik lima lembar saham BRMS berdasarkan daftar pemegang saham pada 24 Desember 2021 memiliki hak untuk membeli satu lembar saham baru yang akan diterbitkan dalam transaksi rights issue.

PT Bumi Resources Minerals Tbk menyatakan, dua pembeli siaga dalam rights issue ini antara lain Summer Ace Ventures Limited dan Hartman International Pte Ltd.

Mengutip prospektus perseroan dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (15/12/2021), pemegang saham utama perseroan yakni PT Bumi Resources Tbk tidak berencana melaksanakan HMETD yang dimilikinya dan tidak berencana mengalihkan HMETD yang dimilikinya kepada pihak lainy.

Sedangkan Emirates Tarian Global Ventures SPC akan melaksanakan seluruh HMETD sebesar 4.787.420.184. Bagi pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) sebanyak-banyaknya 16,67 persen setelah pelaksanaan PUT II.

Penggunaan dana rights issue ini antara lain sekitar USD 24 juta untuk aktivitas pengeboran di beberapa prospek emas demi menambah cadangan bijih emas sektiar 10 juta ton bijih di okasi tambang Motomboto, Gorontalo.

Kemudian sekitar US 29 juta untuk membangun satu pabrik pengolahan bijih emas dengan kapasitas 2.000 ton bijih per hari di Gorontalo, sekitar USD 24 juta untuk membangun infrastruktur jalan tambang atau hauling road sepanjang lebih dari 30 kilometer dengan lebar 12 meter, dan fasilitas jembatan sepanjang 75 meter dari pelabuhan atau jetty Tombolilato ke lokasi tambang Gorontalo.

Selanjutnya sekitar USD 21 juta untuk membangun fasilitas pendukung proyek tambang (waste dump, sediment pond, power supply, explosive magazine, nursery facility, fuel warehouse, dan lainnya).

Selain itu, Bumi Resources Minerals akan pakai dana rights issue USD 10 juta untuk membangun fasilitas pengolahan limbah atau tailing management facility, termasuk fasilitas pengeringan limbah bijih, tailing dam dan detoxification plant, dan sebanyak-banyaknya USD 3 juta untuk pembelian alat-alat berat, perlengkapan dan peralatan tambang.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Operasikan Pabrik

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

CEO PT Bumi Resources Minerals Tbk, Suseno Kramadibrata berharap pada awal 2024, pihaknya dapat mulai operasikan satu pabrik di Gorontalo untuk produksi emas.

"Cadangan bijih juga diharapkan akan meningkat dengan aktivitas pengeboran di beberapa prospek emas di Gorontalo," kata dia.

Suseno optimistis pada semester I 2024, PT Bumi Resources Minerals Tbk sudah dapat mengoperasikan tiga pabrik di Palu, dan satu pabrik di Gorontalo untuk produksikan emas.

Selain itu, tiga pabrik di Palu memiliki kapasitas total 8.500 ton bijih per hari, sedangkan satu pabrik di Gorontalo memiliki kapasitas 2.000 ton bijih per hari.

“Setelah berdiskusi lebih lanjut dengan tim manajemen Perusahaan, konsultan keuangan, beberapa pemegang saham, dan para pembeli siaga, kami memutuskan untuk tidak mengikutsertakan waran dalam transaksi PUT ini,” kata Suseno.

Ia mengatakan, dana yang diterima dari transaksi PUT pertama (beserta konversi waran-warannya) dan PUT kedua sudah mencukupi untuk mendanai pengembangan proyek-proyek tambang emas kami di Palu dan Gorontalo.

“Untuk saat ini, kami telah mendapatkan pendanaan jangka pendek yang diperlukan untuk mengoperasikan proyek-proyek tambang emas kami yang ada,” tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya