Waskita Karya Raih Dana PMN Rp 7,9 Triliun Jadi Sinyal Positif Proses Rights Issue

Setoran modal pemerintah sebagai bagian dari proses rights issue Waskita Karya telah diterima secara penuh Rp 7,9 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jan 2022, 13:56 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2022, 13:56 WIB
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Liputan6.com, Jakarta - - PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah memperoleh seluruh dana penyertaan modal (PMN) Rp 7,9 triliun pada 29 Desember 2021.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Taufik Hendra Kusuma menuturkan, setoran modal pemerintah sebagai bagian dari proses rights issue telah diterima secara penuh Rp 7,9 triliun.

Setoran modal ini menunjukkan kepercayaan dan dukungan konkrit dari pemerintah untuk upaya perbaikan fundamental keuangan perseroan.

"Sekaligus sinyal positif dalam proses rights issue yang saat ini sedang berlangsung,” ujar dia dikutip dari Antara, Sabtu (1/1/2022).

Proses perdagangan rights issue Waskita Karya berlangsung pada 30 Desember 2021-12 Januari 2022 dengan target penebusan Rp 620. Target dana yang dibidik Rp 11,96 triliun termasuk dana PMN yang disetor pemerintah.

Manajemen Waskita Karya cukup optimistis kinerja ke depan akan semakin baik dengan implementasi delapan stream penyehatan keuangan Waskita Karya. Hal ini terutama seiring ada penambahan modal yang prosesnya sedang berjalan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Waskita Karya Patok Harga Rp 620 per Saham

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, perusahaan jasa konstruksi BUMN, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menawarkan saham baru sebesar Rp 620 per saham untuk penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue akhir tahun ini.

Hal tersebut dikutip Liputan6.com dari prospektus Waskita Karya yang dipublikasikan di media, Jumat, 17 Desember 2021.

Saham baru yang diterbitkan dalam right issue ini ada sebanyak maksimal 19.295.430.298 saham baru seri B dengan nilai nominal Rp 100 yang ditawarkan ke sebanyak 1 miliar pemegang Saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada hari terakhir recording date atas sebanyak 1.421.504.343 HMETD. Dalam Hal ini satu HMETD berhak untuk membeli satu saham baru.

Dengan demikian, perseroan akan menghimpun dana maksimal sebesar Rp 11,96 triliun dari aksi korporasi ini.

Pemegang Saham Utama Waskita Karya, yaitu Negara Republik Indonesia akan melaksanakan haknya sesuai dengan porsi kepemilikannya. Sebelumnya telah disetujui tambahan Penyertaan Modal Negara (PNM) 2021 senilai Rp Rp 7,9 triliun yang akan digunakan untuk pelaksanaan hak Negara dalam pelaksanaan rights issue ini.

Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia, harga saham WSKT yang ditawarkan tersebut lebih murah dari harga penutupan Jumat, 17 Desember 2021, yaitu di Rp 755 per saham. Bahkan jika dibandingkan dengan harga terendah 60 Hari perdagangan saham WSKT, harga tersebut termasuk diskon.

Sepanjang 60 hari terakhir, harga saham WSKT terendah adalah Rp 730 per saham, sedangkan harga tertingginya ada di Rp 1.065 per saham. Kapitalisasi pasar saham WSKT per 17 Desember 2021 tercatat sebesar Rp 13,57 miliar.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya