Bursa Saham Asia Beragam, Investor Cermati Perkembangan Ukraina

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis, 17 Februari 2022. Gerak Bursa saham Asia ikuti wall street.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Feb 2022, 09:11 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2022, 09:11 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis (17/2/2022). Pergerakan bursa saham Asia Pasifik ini mengikuti wall street dan investor melanjutkan memonitor situasi terkait Ukraina.

Indeks Jepang Nikkei 225 melemah 0,36 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Topix merosot 0,42 persen. Sementara itu, ekspor Jepang pada Januari 2022 jauh di bawah harapan. Ekspor Jepang naik 9,6 persen year on year pada Januari 2022. Sejumlah ekonom prediksi 16,5 persen, berdasarkan Reuters.

Di sisi lain, indeks Korea Selatan Kospi menguat 1,02 persen. Indeks Australia ASX 200 menanjak 0,67 persen. Australia menambahkan 12.900 pekerjaan pada Januari 2022, berdasarkan data Kamis pekan ini. Angka ini di atas harapan pasar. Tingkat pengangguran Australia stabil 4,2 persen. Demikian mengutip dari laman CNBC Kamis pekan ini.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,22 persen. Berdasarkan perkembangan geopolitik, NATO menyebutkan Rusia meningkatkan jumlah pasukan di perbatasan Ukraina. Hal ini setelah Rusia klaim mulai tarik mundur pasukannya.

Di wall street, indeks Dow Jones melemah 54,57 poin ke posisi 34.934,27. Indeks S&P 500 ke posisi 4.475,01. Indeks Nasdaq tergelincir 0,11 persen ke posisi 14.124,10.

Indeks dolar AS berada di posisi 95,79. Sementara itu, yen Jepang diperdagangkan di kisaran 115,44 per dolar AS.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penutupan Perdagangan Wall Street 16 Februari 2022

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas
Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Rabu, 16 Februari 2022. Investor mencermati perkembangan terbaru dari the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS dan status pembangunan militer Rusia di dekat Ukraina.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik tipis 0,1 persen menjadi 4.475,01. Indeks Dow Jones melemah 54,57 poin atau 0,2 persen menjadi 34.934,27. Indeks Nasdaq tergelincir susut 0,1 persen menjadi 14.124,10.

Tiga indeks acuan di wall street memangkas sejumlah kerugian setelah rilis risalah dari pertemuan the Fed pada Januari 2022. Traders mungkin sedikit lega rilis tidak menunjukkan the Fed akan bergerak lebih cepat dari yang diharapkan dalam menaikkan suku bunga.

“Tidak ada dalam risalah yang menyarankan the Fed akan lebih agresif dari pada apa yang telah diperkirakan pasar,” ujar Senior Invesment Strategist Allianz Investment Management, Charlie Ripley dikutip dari CNBC, Kamis, 17 Februari 2022.

Adapun risalah tersebut menegaskan bank sentral siap menaikkan suku bunga dan mulai menyusutkan neracanya “segera”.

“Sebagian besar peserta mencatat jika inflasi tidak turun seperti yang mereka harapkan, akan tepat bagi komite untuk menghapus akomodasi kebijakan lebih cepat daripada yang mereka antisipasi saat ini,” kata risalah tersebut.

Dari sisi data, penjualan ritel melonjak 3,8 persen pada Januari 2022. Ekonom prediksi laporan penjualan naik 2,1 persen pada Januari 2022 setelah turun 1,9 persen pada Desember.

ViacomCBS menjadi salah satu berkinerja kurang baik di indeks S&P 500 pada Rabu pekan ini. Saham ViacomCBS melemah lebih dari 17 persen setelah perusahaan mengatakan akan mengubah citra perusahaan sebagai Paramount Global untuk fokus pada streaming. Perseroan juga melaporkan pendapatan kuartalan yang lebih rendah dari perkiraan.

Saham induk Facebook Meta Platforms turun 2 persen setelah raksasa teknologi itu dilaporkan meluncurkan serangkan valuasi perusahaan baru dalam upaya terbarunya untuk mengelola karyawannya yang mengalami demoralisasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya