Bursa Saham Asia Beragam Gara-Gara Ketegangan Rusia-Ukraina Memanas

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Selasa, 14 Februari 2022 seiring investor cermati ketegangan Rusia-Ukraina.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Feb 2022, 10:24 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2022, 10:24 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia -Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa pagi (15/1/2022) seiring sikap investor yang terus memantau ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina.

Saham di kawasan Jepang kehilangan keuntungan yang dituai sebelumnya dengan anjlok ke zona merah. Indeks Nikkei 225 tergelincir 0,45 persen dan indeks Topix turun 0,38 persen.

Kendati demikian, ekonomi negara matahari terbit itu tumbuh 5,4 persen secara tahunan pada kuartal IV-2021. Hal ini diutarakan dari rilis data pemerintah Jepang yang disampaikan pada Selasa, 15 Februari 2022.

Sayangnya, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan triwuan berada di bawah perkiraan rata-rata pasar yakni kenaikan sebesar 5,8 persen, menurut Reuters.

Saham di dataran China beragam. Indeks Shanghai Composite melemah 0,16 persen. Indeks Shenzhen sebanyak 0,295 persen. Namun, indeks Hong Kong Hang Seng merosot 0,53 persen pada pembukaan pasar.

Di tempat lain, indeks saham Kospi Korea Selatan cenderung naik tipis. Indeks acuan di Australia, indeks S&P/ASX 200 merosot 0,51 persen. Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,19 persen.

Pasar global masih gelisah di tengah kekhawatiran serangan Rusia di Ukraina. Ini ditandai dengan penutupan kantor keduataan Amerika Serikat (AS) di Kyiv.

Pada Senin, 14 Februari 2022 di wall street, indeks Dow Jones Industrial Average turun 171,89 poin menjadi 34.566,17.

Sementara itu, indeks S&P 500 terperosok 0,38 persen  ke posisi 4.401,67. Indeks Nasdaq Composite sedikit berubah di 13.790,92.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Indeks Dolar AS dan Harga Minyak

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang global utama berada di 96,21 setelah pemantulan minggu lalu dari level di bawah 95,5.

Yen Jepang diperdagangkan pada 115,32 per dolar AS atau lebih lemah dari level di bawah 115,2 yang terlihat terhadap greenback pada Senin, 14 Februari 2022.

Dolar Australia berpindah tangan pada USD 0,7121, berjuang untuk pulih setelah penurunan minggu lalu dari atas USD 0,72.

Harga minyak juga diperdagangkan pada perdagangan Asia melemah per Selasa pagi, 15 Februari 2022. Harga minyak patokan internasional yakni minyak mentah berjangka Brent turun 0,52 persen menjadi USD 95,98  setara Rp 1,37 juta (asumsi kurs Rp 14.285 per dolar AS) per barel.

Minyak mentah berjangka AS 0,59 persen menjadi USD 94,90 (atau Rp 1,35 juta) per barel.

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya