Pendapatan Naik, Eagle High Plantations Tbk Justru Merugi

Berdasarkan produknya, minyak kelapa sawit memberi andil dalam pendapatan Eagle High Plantations.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Mar 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi Neraca Keuangan atau Laba Rugi. Freepik
Ilustrasi Neraca Keuangan atau Laba Rugi. Freepik

Liputan6.com, Jakarta PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mencatatkan kenaikan pendapatan di 2021. Perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha Rp 2,94 triliun, naik 33,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 2,2 triliun.

Berdasarkan produknya, minyak kelapa sawit andil dalam pendapatan perseroan sebesar Rp 2,55 triliun, inti kernel Rp 257,69 miliar, tandan buah segar p 112,8 miliar.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp 2,31 triliun dari Rp 2,14 triliun di 2020.

Sehingga perseroan membukukan laba kotor untuk 2021 sebesar Rp 625,05 miliar. Naik 1023,44 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 55,64 miliar.

Setelah dikurangi kerugian dari perubahan nilai wajar aset biologis sebesar Rp 572 juta dan beban usaha Rp 346,64 miliar, perseroan membukukan laba usaha Rp 277,88 miliar. Berbanding terbalik dengan posisi tahun sebelumnya yang catatkan rugi usaha Rp 288,69 miliar.

Namun begitu, setelah memperhitungkan beban lain-lain, perseroan mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,4 triliun. Naik 29,82 persen dibanding rugi tahun sebelumnya sebesar Rp 1,08 triliun. Rugi tahun berjalan per saham juga naik menjadi Rp 44,52 dari sebelumnya Rp 34,29.

 

Kondisi Aset

Ilustrasi laba rugi.
Ilustrasi laba rugi.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan desember 2021 sebesar Rp 12,05 triliun, turun dibandingkan akhir 2020 sebesar Rp 15,06 triliun. Rinciannya, terdiri dari aset lancar Rp 1,77 triliun dan aset tidak lancar Rp 10,27 triliun.

Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 9,99 triliun, turun dibanding tahun sebelumnya Rp 11,57 triliun.

Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 2,86 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 7,13 triliun. Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2021 tercatat sebesar Rp 2,06 triliun. Turun dari Rp 3,49 triliun di 2020.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya