Astragraphia Kucurkan Belanja Modal Rp 250 Miliar pada 2022

Direktur Astra Graphia, Halim Wahjana mengatakan, prioritas belanja modal tahun ini untuk menopang bisnis.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Apr 2022, 10:08 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2022, 23:29 WIB
Sinergi Astragraphia dan Menara Astra untuk Pelanggan
Petugas menunjukkan hasil print di OFiSKITA Jakarta, (3/9/2019). PT Menara Astra bekerja sama dengan PT Astragraphia Tbk untuk memberikan kemudahan aktivitas bisnis para tenant di Menara Astra melalui OFiSKITA. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Graphia Tbk (ASGR) atau Astragraphia menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 250 miliar pada 2022.

Direktur Astragraphia, Halim Wahjana mengatakan, prioritas belanja modal tahun ini untuk menopang bisnis.

"Tahun ini sekitar Rp 200-250 miliar. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu mungkin tumbuh sekitar 100 persen. Jadi ada beberapa hal yang kami perkuat untuk menunjang  performance di 2022," kata Halim, Rabu (13/4/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Astra Graphia, Hendrix Pramana menjabarkan sejumlah strategi yang akan ditempuh perseroan pada 2022.

Strategi itu dimaksudkan untuk menggenjot pertumbuhan laba perseroan pada 2022. “Kita akan fokus untuk optimalkan penguatan fundamental business. Khususnya di di bisnis-bisnis inti. Yaitu solusi dokumen, solusi teknologi informasi maupun di solusi perkantoran,” kata Hendrix.

Kemudian memperkuat kualitas layanan dan daya saing di area printing & digital untuk menjadi mitra pilihan. Mendorong pertumbuhan inisiatif baru melalui produk serta layanan printing & digital.

Tak kalah penting, memperkuat kompetensi sumber daya manusia melalui peningkatan kemampuan atau upskilling dan pelatihan kemampuan baru atau reskilling untuk memenuhi kebutuhan bisnis baru.

Perseroan juga berupaya memperkuat kontribusi sosial untuk pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada empat pilar utama yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan.

"Di tahun ini, kami juga optimistis untuk senantiasa melakukan inovasi solusi produk dan layanan, penguatan kompetensi sumber daya manusia, serta peningkatan manfaat dan nilai tambah dalam pelaksanaan kontribusi sosial melalui pilar kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bagi Dividen

Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk (ASGR) menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 26 per lembar saham.

Presiden Direktur Astra Graphia Tbk, Hendrix Pramana mengatakan, jumlah itu setara 40 persen dari laba perseroan 2021.

“Kami membagikan dividen sekitar 40 persen dari laba bersih, atau sekitar Rp 26 per lembar saham yang dibagikan sebagai dividen tunai,” kata Hendrix dalam paparan publik perseroan,Rabu, 13 April 2022.

Besaran itu termasuk dividen interim perseroan yang telah dibagikan pada 22 Oktober 2021 lalu sebesar Rp 7 per lembar saham. Sehingga sisanya Rp 19 per lembar akan dibagikan selambat-lambatnya 13 Mei 2022.

"Sepanjang tahun 2021, Astragraphia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 87 miliar atau tumbuh 83 persen dibandingkan 2020, dengan pendapatan bersih sebesar Rp 3,29 triliun,” ungkap Hendrix.

Peningkatan laba bersih terutama dikontribusikan dari optimalisasi biaya operasional yang turun sebesar 7 persen berkat adanya perbaikan di beberapa pos pengeluaran dan digitalisasi proses internal.

Beban keuangan juga turut menurun disebabkan adanya perbaikan pada working capital serta siklus operasi yang lebih baik.

Susunan Pengurus

Paparan publik tahunan PT Astra Graphia Tbk (ASGR), Rabu (13/4/2022)  (Dok: Astra Graphia)
Paparan publik tahunan PT Astra Graphia Tbk (ASGR), Rabu (13/4/2022) (Dok: Astra Graphia)

Selain pembagian dividen, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Komisaris Independen baru, yakni Arya N. Soemali independen menggantikan Lukito Dewandaya. Sementara dari jajaran Direksi tidak ada perubahan. Dengan demikian, susunan manajemen perseroan teranyar menjadi sebagai berikut:

Presiden Komisaris: Santosa

Komisaris: Gunawan Geniusahardja

Komisaris Independen: Arya N. Soemali

Presiden Direktur: Hendrix Pramana

Direktur: Halim Wahjana

Direktur: King Iriawan Sutanto

Direktur: Widi Triwibowo

Jurus Perseroan Perkuat Kinerja saat Pandemi COVID-19

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Astragraphia Tbk (ASGR) memperkuat fundamental bisnis yang dijalankan perseroan saat ini di tengah dampak pandemi COVID-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Presiden Direktur PT Astragraphia Tbk, Hendrix Permana melihat penerapan PPKM level 3 dan 4 yang sebagian masih berjalan di Jawa dan Bali menjadi tantangan tersendiri. Hal itu juga berdampak terhadap bisnis perseroan terutama di solusi dokumen.

"Harapan kami ke depan (pandemi-red) tertangani lebih cepat dan ekonomi pulih akan mendukung pemulihan kinerja kami,” ujar dia dalam paparan publik live 2021, Selasa, 7 September 2021.

Perseroan optimalkan peluang yang ada dan berinovasi baik di area perusahaan dan bisnis internal terkait dengan interaksi pelanggan. Pihaknya berupaya menjaga kualitas dan engangement dengan pelanggan, serta melakukan efisiensi.

"Pada masa pandemi berbagai aktivitas, inovasi kami lakukan supaya tetap layani pelanggan maksimal. Sumber revenue baru mulai eksplorasi di layanan printing dan digital, bisa di area digital dokumen, new technology, dan hal lain yang sedang kami pelajari,” kata dia.

Ia menambahkan, pihaknya juga meningkatkan kompetensi sumber daya manusia seiring perkembangan teknologi. “Sumber daya manusia kami senantiasa terus upgrare, upskill dan reskill kebutuhan dan keahlian yang dapat dilakukan ke depan,” ujar Hendri.

Adapun hingga semester I 2021, perseroan mencatat pendapatan Rp 1,25 triliun. Realisasi pendapatan ini turun 13 persen dibandingkan semester I 2020 sebesar Rp 1,45 triliun. Sementara itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 18,04 miliar pada semester I 2021, atau susut 14 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 20,93 miliar.

Perseroan menyatakan, kontribusi pendapatan itu antara lain 44 persen dari solusi dokumen, 37 persen dari solusi teknologi informasi, dan sekitar 19 persen dari solusi perkantoran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya