Solusi Bangun Indonesia Kantongi Laba Rp 745 Miliar pada 2024

Industri semen nasional masih dibayangi tantangan persaingan pasar domestik yang ketat dan kelebihan pasokan (market oversupply). Bagaimana kinerja Solusi Bangun Indonesia?

oleh Gagas Yoga Pratomo Diperbarui 28 Mar 2025, 17:45 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2025, 17:45 WIB
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) resmikan fasilitas produksi beton jadi di Subang, Jawa Barat. (Foto: Solusi Bangun Indonesia)
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) resmikan fasilitas produksi beton jadi di Subang, Jawa Barat. (Foto: Solusi Bangun Indonesia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) berhasil mencatat total volume penjualan semen dan terak mencapai 13,19 juta ton pada 2024. dengan penjualan tersebut, SMCB berhasil memperoleh pendapatan Rp 11,82 triliun, laba kotor tercapai Rp 2,55 triliun, dan laba tahun berjalan tercapai Rp 745 miliar.

Meski penjualan tertekan kondisi industri yang berat, pengelolaan keuangan yang baik membantu Solusi Bangun Indonesia menurunkan beban keuangan 2,2% dibandingkan tahun 2023.

Hini konsisten mengedepankan prinsip keberlanjutan yang menjadi competitive advantage dalam operasinya, untuk menghadirkan semen rendah karbon pada berbagai proyek pembangunan pelanggan.

Menanggapi kinerja Perusahaan, Direktur Utama PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Asri Mukhtar mengatakan Perusahaan akan terus fokus memperkuat daya saing dari berbagai lini dan sinergi bersama SIG.

“Solusi Bangun Indonesia juga mempersiapkan strategi untuk meningkatkan daya saing di tahun ini untuk menghadirkan produk-produk inovatif dan rendah karbon, fitur-fitur yang memudahkan pelanggan seperti transaksi digital, serta efisiensi dan reliabilitas produksi untuk mempertahankan profitabilitas,” tutur Asri Mukhtar, dalam keterangan resmi, Jumat (28/3/2025).

Masih Dibayangi Oversupply

Asri menjelaskan, industri semen nasional masih dibayangi tantangan persaingan pasar domestik yang ketat dan kelebihan pasokan (market oversupply). Asosiasi Semen Indonesia mencatat adanya volume penjualan semen dalam negeri pada tahun 2024 mencapai 64,9 juta ton, turun 0,9% dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 65,5 juta ton.

Selain itu, perlambatan pembangunan infrastruktur pemerintah baik di Jawa maupun wilayah lainnya termasuk proyek pembangunan IKN di Kalimantan Timur, serta permintaan sektor properti yang belum sepenuhnya pulih juga turut memengaruhi kinerja industri semen pada tahun 2024.

 

Proyeksi Bisnis 2025

Fasilitas pabrik semen terintegrasi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) di Cilacap, Jawa Tengah (Foto: PT Solusi Bangun Indonesia Tbk
Fasilitas pabrik semen terintegrasi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) di Cilacap, Jawa Tengah (Foto: PT Solusi Bangun Indonesia Tbk... Selengkapnya

Asri menjelaskan, perusahaan melihat potensi pertumbuhan yang relatif stabil pada pasar semen domestik Indonesia tahun ini. Untuk memanfaatkan prospek tersebut sekaligus mendiversifikasi sumber pendapatan, perusahaan tengah mempersiapkan langkah ekspansi pasar ekspor ke luar negeri dalam sinergi bersama SIG dan mitra strategisnya, Taiheiyo Cement Corporation.

“Kuncinya adalah inovasi, bagaimana kita bisa memberi nilai tambah dan menjadi pilihan pelanggan. Solusi Bangun Indonesia memiliki portofolio yang memposisikan kami lebih dari siap untuk memenuhi kebutuhan pembangunan mulai dari retail sampai konstruksi skala besar melalui optimalisasi produksi dan jaringan distribusi dalam sinergi bersama SIG,” jelas Asri.

 

Utilisasi Pabrik

Asri Mukhtar menambahkan inisiatif ekspor tidak hanya bertujuan memperluas akses pasar, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan tingkat utilisasi pabrik.

"Langkah kami untuk memasuki pasar Amerika Serikat mencerminkan komitmen Solusi Bangun Indonesia dalam memperkuat daya saing dan memperluas jejak bisnis di pasar global," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya