Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Kamis (12/5/2022). Hal ini dipengaruhi sentimen global seperti perubahan tingkat suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola pergerakan IHSG saat ini masih menunjukkan pola pergerakan konsolidasi wajar dengan potensi tekanan minim yang memiliki peluang terjadi dalam jangka pendek.
Baca Juga
Sedangkan dalam jangka menengah, menurut William IHSG terlihat berada dalam fase sideways, salah satu faktor yang pengaruhi tingkat suku bunga bank sentral AS atau the Fed sehingga membuat pasar bereaksi terhadap hal tersebut.
Advertisement
“Namun demikian, peluang tekanan yang terjadi dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang,” ujar William.
Ia menuturkan, hal tersebut mengingat kondisi ekonomi masih cukup stabil dan aliran dana asing yang terlihat masih cukup besar masuk ke pasar modal Indonesia. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga perdagangan Rabu, 11 Mei 2022, dana investor asing mencapai Rp 66,06 triliun.
“Hari ini IHSG berpotensi tertekan. Kisaran IHSG 6.636-6.888,” ujar dia.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan IHSG sudah menutup gap yang terjadi di 6.832-6.896 setelah IHSG melemah tipis ke posisi 6.816 pada Rabu, 11 Mei 2022.
“Selama IHSG masih mampu bergerak di atas 6.662 sebagai support, kami perkirakan saat ini koreksi IHSG akan membentuk wave (b) dari wave (iv),” ujar dia.
Ia mengatakan, untuk level koreksi , IHSG akan menguat 6.713-6.782 dan berpeluang menguat kembali ke 6.939-6.987.
Ia prediksi level support IHSG di 6.662,6.523 dan resistance 6.978,7.040 pada Kamis pekan ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), dan saham PT Mark Dyanmics Indonesia Tbk (MARK).
Sedangkan William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Selain itu, saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Berikut rekomendasi teknikalnya:
1.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) - Buy on Weakness (3.150)
Pada perdagangan Rabu, 11 Mei 2022, saham ADRO ditutup menguat 1,9 persen ke level 3.150, penguatan saham ADRO pun tertahan oleh moving average (MA)20.
“Kami memperkirakan, selama ADRO tidak terkoreksi ke bawah 2,980 maka saat ini ADRO sedang membentuk awal wave (c) dari wave [v], sehingga ADRO berpeluang melanjutkan penguatannya,” tutur dia.
Buy on Weakness: 3.080-3.130
Target Price: 3.300, 3.600
Stoploss: below 2.980
Advertisement
Rekomendasi Teknikal
2.PT Mayora Indah Tbk (MYOR) - Buy on Weakness (1.845)
Pada Rabu, 11 Mei 2022, saham MYOR ditutup menguat cukup signifikan sebesar 6 persen ke level 1,845, pergerakan MYOR pun telah menembus level resistancenya diiringi dengan tingginya tekanan beli.
“Kami memperkirakan, posisi MYOR saat ini sedang berada di awal wave [iii] dari wave C sehingga MYOR berpeluang melanjutkan penguatannya,” kata dia.
Buy on Weakness: 1.710-1.820
Target Price: 1.940, 2.040
Stoploss: below 1.575
3.PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) - Spec Buy (650)
Saham RALS ditutup terkoreksi 0,8 persen ke level 650 pada perdagangan Rabu, 11 Mei 2022.
“Selama RALS tidak terkoreksi ke bawah 630 sebagai supportnya, maka posisi RALS saat ini sedang berada di awal wave C dari wave (Y), sehingga RALS berpeluang berbalik menguat,” ujar dia.
Spec Buy: 640-650
Target Price: 690, 725
Stoploss: below 630
4.PT Mark Dynamics Indonesia Tbk MARK - Buy on Weakness (1.040)
Saham MARK ditutup menguat 1,5% ke level 1,040 pada perdagangan Rabu, 11 Mei 2022.
“Kami memperkirakan, posisi MARK saat ini sedang berada di wave [y] dari wave Y dari wave (B). Hal tersebut berarti, posisi MARK masih rawan koreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” kata dia.
Buy on Weakness: 950-1.015
Target Price: 1.110, 1.215
Stoploss: below 920
Penutupan IHSG pada 11 Mei 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan Rabu, 11 Mei 2022. Investor asing pun masih melakukan aksi jual saham.
Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah tipis 0,05 persen ke posisi 6.816,20. Indeks LQ45 menguat 0,43 persen ke posisi 1.025,43. Sebagian besar indeks acuan menghijau.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG sempat bergerak di zona hijau selama sesi perdagangan, dan sentuh level tertinggi 6.902,21. Namun, memasuki penutupan perdagangan, IHSG berbalik arah ke zona merah dan sentuh level terendah 6.796,29.
Sebanyak 324 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 227 saham melemah dan 148 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.438.036 kali dan volume perdagangan 22,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17,7 triliun. Investor asing lepas saham Rp 298,81 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di posisi 14.602.
Sebagian besar sektor saham menghijau. Namun, indeks sektor saham IDXtechno melemah 2,71 persen, dan pimpin koreksi. Diikuti indeks sektor saham IDXfinance susut 0,58 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi tergelincir 0,38 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXnonsiklikal bertambah 3,08 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic mendaki 1,35 persen dan indeks sektor saham IDXsiklikal menanjak 1,31 persen.
Advertisement