Investor Indonesia Didominasi Generasi Muda di Bawah Usia 30 Tahun

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menuturkan, jumlah investor di pasar modal menunjukkan tren peningkatan yang baik.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 18 Agu 2022, 22:03 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2022, 22:03 WIB
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, dalam Konferensi Pers Virtual Penetapan Tingkat Bunga Penjaminan LPS, Rabu (29/9/2021).
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, dalam Konferensi Pers Virtual Penetapan Tingkat Bunga Penjaminan LPS, Rabu (29/9/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, inklusi dan literasi keuangan semakin meningkat, tetapi terdapat jarak antara inklusi dengan literasi. Selain itu, juga terdapat jarak inklusi dan literasi antar wilayah di Indonesia.

"Di luar Jawa lebih banyak yang tidak tahu, kami harap program edukasi bisa memberikan edukasi yang cukup di luar Jawa,” kata Purbha dalam Seminar Merdeka Finansial di Era Digital, Kamis (18/8/2022).

Ia melihat, jumlah investor di pasar modal menunjukkan tren peningkatan yang baik. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh jenis investor. Selain itu, secara demografi, investor di Indonesia didominasi oleh generasi muda (di bawah usia 30 tahun) dan latar belakang pendidikan tertinggi SMA atau sederajat. 

"Investor Indonesia saat ini didominasi generasi muda di bawah 30 tahun,” kata Purbaya.

Tak hanya itu, menurut dia, literasi  keuangan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat suatu negara. Peningkatan literasi memiliki korelasi negatif dengan ketimpangan dan memiliki korelasi positif terhadap peningkatan rasio tabungan rumah tangga. Sementara itu, LPS juga memiliki peran dalam meningkatkan literasi keuangan.  

Pertama, LPS bersinergi dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Kementerian Keuangan melalui Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK) sebagai upaya bersama untuk meningkatkan literasi keuangan kepada generasi muda dan masyarakat dalam rangka memperbesar basis investor ritel serta mengembangkan sektor keuangan di Indonesia. Kemudian, baru-baru ini diluncurkan Program Like It!

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Peran LPS

Logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Kedua, LPS bekerjasama dengan universitas atau perguruan tinggi untuk melakukan pengembangan kurikulum tentang ke-LPS-an dan literasi keuangan masyarakat.

Selain itu, dengan universitas atau perguruan tinggi, LPS juga sering kali mengadakan sosialisasi untuk meningkatkan edukasi keuangan kepada civitas akademik, baik dosen maupun mahasiswa.

Ketiga, LPS secara rutin memberikan konten-konten edukasi keuangan melalui media sosial seperti pengenalan peran dan fungsi LPS, tips dan trik dalam mengelola keuangan, dan lainnya. Sosialisasi ini diarahkan supaya generasi muda dengan cepat dapat menerima informasi keuangan dalam bentuk kekinian.

Keempat, LPS secara intensif memberikan edukasi salah satunya tentang pentingnya literasi keuangan melalui webinar maupun seminar yang diselenggarakan oleh berbagai pihak seperti media.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

45 Tahun Pasar Modal Kembali Aktif, Investor Domestik Makin Percaya Diri

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, pertahanan pasar modal Indonesia disebut kian tinggi dari waktu ke waktu. Bahkan meski kondisi ekonomi mengalami naik turun dipengaruhi sentimen global.

Direktur Utama MNC Sekuritas, Susy Meilina mengatakan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi tanah air tampaknya semakin kuat. "Hal ini terbukti dari semakin kuatnya investor domestik, terutama retail dalam menopang kinerja IHSG beberapa tahun terakhir," kata dia kepada Liputan6.com, Rabu, 10 Agustus 2022.

Selain tingkat kepercayaan diri (confidence level) investor yang kuat, pasar modal Indonesia juga ditopang literasi yang semakin tinggi.

Menurut Susy, investor muda mempunyai keinginan belajar investasi saham sejak dini. Hal itu terbukti dari profil investor didominasi segmen milenial.

"Tantangan yang perlu dihadapi ke depan adalah bersama-sama menciptakan investor yang berkualitas dan tidak hanya menjadi investor musiman yang sekadar ikut-ikutan," imbuh dia.

 

 

 

Investor Mudah Dapat Informasi Pasar Modal

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Diakui, saat ini investor memang cukup mudah memperoleh informasi mengenai pasar modal. Meski begitu, Susy bersama MNC Sekuritas gencar melakukan edukasi untuk mewujudkan investor cerdas. Ke depannya, Susy meyakini bursa akan mempertimbangkan opsi untuk menabah produk investasi.

Hal itu seiring dengan jumlah investor yang terus mengalami pertumbuhan. Di sisi lain, Susy mengatakan sudah sepatutnya bursa berinovasi, mengingat mayoritas investor pasar modal saat ini didominasi generasi muda.

"Pasar modal Indonesia perlu terus berinovasi dalam memberikan kemudahan investasi, melahirkan fitur-fitur dan produk yang up to date agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan investasi yang dinamis termasuk derivatative dan fixed income agar Anggota Bursa juga ada tambahan revenue," ujar Susy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya