Komisaris Phapros Beli Saham PEHA Rp 45,80 Juta

Komisaris PT Phapros Tbk (PEHA) Masrizal A. Syarief membeli 62.500 saham PEHA secara bertahap.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 16 Des 2022, 17:13 WIB
Diterbitkan 16 Des 2022, 17:13 WIB
PT Phapros Tbk.
PT Phapros Tbk.

Liputan6.com, Jakarta - Komisaris PT Phapros Tbk (PEHA) Masrizal A. Syarief menambah kepemilikan saham Perseroan sebanyak 63.200 lembar saham pada 13 dan 14 Desember 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/12/2022), Masrizal membeli 62.500 saham PEHA dengan harga Rp 725 per lembar dan 700 saham PEHA dengan harga Rp 710.

"Tujuan dari transaksi untuk tabungan saham dengan status kepemilikan saham langsung," tulis Masrizal, dikutip Jumat (16/12/2022).

Dengan demikian, transaksi tersebut mencapai Rp 45,80 juta.  Kini, Masrizal menggenggam  84.497.050 saham atau setara dengan 10,059 persen.

Sebelumnya, Komisaris PT Phapros Tbk (PEHA) Masrizal A. Syarief menambah kepemilikan saham Perseroan sebanyak 131.000 lembar saham pada 6 dan 9 Desember 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Selasa, 13 Desember 2022, Masrizal membeli 64.500 saham PEHA dengan harga Rp 775 per lembar dan 66.500 saham PEHA dengan harga Rp 750.

"Tujuan dari transaksi untuk tabungan saham dengan status kepemilikan saham langsung," tulis Masrizal, dikutip Selasa pekan ini.

Dengan demikian, transaksi tersebut mencapai Rp 99,86 juta. Kini, Masrizal menggenggam 84.433.850 saham atau setara dengan 10,052 persen.

Sebelumnya, PT Phapros Tbk (PEHA) mengumumkan perubahan kepemilikan saham oleh Komisaris perseroan. Baru-baru ini, Komisaris PT Phapros Tbk, Masrizal A. Syarief melakukan pembelian 84.400 lembar saham PEHA senilai Rp 68,79 juta.

"Tanggal transaksi pada 17 November 2022. Jumlah saham yang dibeli Rp 84.400 lembar dengan harga transaksi Rp 815 per saham,” ungkap Masrizal dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 22 November 2022.

Adapun tujuan dari transaksi ini yaitu untuk tabungan saham dengan status kepemilikan langsung. Usai transaksi, Masrizal kini genggam 84.019.150 lembar saham PEHA atau setara 10 persen dari sebelumnya 83.934.750 lembar atau 9,99 persen.

 

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pembelian Saham PEHA

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Masrizal memang cukup rajin mengoleksi saham perseroan PEHA,. Sepanjang November 2022 saja, Masrizal mengumumkan enam kali pembelian.

Pembelian pertama bulan ini berlangsung pada 2 November 2022. Saat itu Masrizal membeli 195.400 lembar saham dengan harga Rp 825 per saham, atau total senilai Rp 161,21 juta.

Pekan selanjutnya, pada 8 November ia membeli 197.800 lembar saham dengan harga Rp 830 per saham atau total senilai 164,17 juta. Selang dua hari, pada 0 November 2022 Masrizal membeli 200.000 lembar saham PEHA dengan harga Rp 820 per saham atau Rp 164 juta.

Kemudian pada 11 November dan 14 November masing-masing 174.700 lembar dan 310.700 dengan harga transaksi pada level yang sama, Rp 825 per saham. Sehingga total transaksi masing-masing yakni Rp 144,13 juta dan Rp 256,33 juta.


Momen Libur Akhir Tahun, Phapros Optimistis Penjualan Produk Ini Meningkat

Phapros akan memproduksi 1 juta boks multivitamin merek Becefort
Phapros akan memproduksi 1 juta boks multivitamin merek Becefort (Dok: Phapros)

Sebelumnya, manajemen PT Phapros Tbk (PEHA) optimistis penjualan Antimo dan produk turunan yang sasar segmen travel convenience meningkat pada Desember 2022 seiring momen libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Direktur Utama PT Phapros Tbk, Hadi Kardoko menuturkan, Antimo, salah satu produk unggulan dari emiten berkode emiten saham PEHA mencatat pertumbuhan positif selama 2022. Pada semester I 2022, pertumbuhan Antimo mencapai lebih dari 100 persen dibandingkan 2021.

Pada awal kuartal IV 2022 tepatnya November 2022, Antimo dan produk turunan yang menyasar segmen   juga tumbuh di atas 130 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

“Kami pun optimis, pada Desember ini penjualannya semakin meningkat karena libur Natal dan Tahun Baru,” tutur dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (15/12/2022).

Ia menuturkan, sebagai produk yang banyak banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia yang sering mengalami motion sickness (mabuk perjalanan), Antimo merupakan living legend brand yang telah berusia 50 tahun pada 2022 ini serta berkontribusi cukup signifikan terhadap kinerja penjualan Phapros selama ini.

Pada 2023, Hadi menuturkan,  perseroan akan melakukan berbagai inovasi berbasis riset untuk produksi beragam obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dan berpotensi diekspor ke negara-negara lain termasuk menjadikan commercial excellence. Operational excellence, financial excellence, dan digitalisasi sebagai bagian dari strategi lanjutan dari 2022.

“Kami konsisten untuk menciptakan produk berbasis kebutuhan, bukan sekadar mengikut tren padahal tidak dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagai perusahaan milik negara, tentu kami turut bertanggungjawab memberikan kinerja yang terbaik dengan inovasi terbaik sehingga dampaknya tidak saja dirasakan oleh masyarakat yang mengkonsumsi obat-obat dari Phapros, tapi juga negara yang mendapatkan pemasukan dari kinerja perusahaan,” kata dia.

 


Phapros Incar Laba Tumbuh Dua Digit pada Kuartal IV 2022

PT Phapros Tbk (PEHA) (Foto: PT Phapros Tbk)
PT Phapros Tbk (PEHA) (Foto: PT Phapros Tbk)

Sebelumnya, salah satu anggota holding BUMN farmasi di Indonesia, PT Phapros Tbk membukukan pertumbuhan laba periode berjalan sebesar 49 persen pada kuartal III 2022.

Pada kinerja perusahaan sejak Juli hingga September tahun ini, total aset lancar perusahaan tersebut juga tumbuh 10 persen dari 2021.

Menurut Direktur Utama Hadi Kardoko, manajemen Phapros optimis bahwa perusahaan masih bisa mencetak pertumbuhan dua digit di kuartal IV dengan melihat historis pertumbuhan yang naik signifikan dibanding tahun lalu.

Apalagi produk andalan Phapros seperti Antimo semakin luas diterima oleh pasar dalam negeri sehingga terus memberikan kontribusi terbesar dalam kinerja keuangan.

Dikatakan jika kondisi makro dan mikro ekonomi yang mulai membaik menjadi salah satu faktor pendorong bisnis Phapros kembali normal, selain tentunya strategi perusahaan untuk terus melakukan penetrasi pasar dan memproduksi obat-obatan dan alat kesehatan berbasis riset.


Pertumbuhan Penjualan

PT Phapros Tbk (PEHA) (Foto: PT Phapros Tbk)
PT Phapros Tbk (PEHA) (Foto: PT Phapros Tbk)

"Misalnya, pulihnya sektor pariwisata membuat produk travel convenience kami, Antimo, juga tumbuh signifikan di atas 100 persen dibandingkan tahun lalu. Termasuk beberapa produk pareto di sektor peresepan seperti gigi, alergi dan lainnya,” tutur Hadi di Jakarta (17/11/2022).

Selain laba periode berjalan dan aset lancar, penjualan bersih Phapros juga tumbuh sebesar 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara ekuitas perusahaan juga tumbuh sebesar 1 persen.

Di sisi lain pertumbuhan saham Phapros (PEHA) pada triwulan ketiga tahun ini berada di level hijau, yaitu menyentuh angka 2,29 persen dengan nilai saham meningkat 53 persen.

Hadi melihat bahwa para investor menilai saham Phapros menjadi salah satu portofolio yang harus dikoleksi untuk tabungan jangka panjang karena terus bertumbuh.

“Mereka melihat Phapros berkomitmen untuk terus menjaga kualitas produk-produk yang dimiliki, sehingga meningkatkan kepercayaan pelanggan. Strategi kami hingga akhir 2022 ini masih fokus pada customer intimacy, dan ini yang menjadi faktor kenapa saham Phapros layak untuk disimpan,” tambah Hadi.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya