Tancorp Global Sentosa Kini Genggam 25,5 Persen Saham AVIA

PT Tancorp Global Sentosa (TGS) membeli saham PT Avia Avian Tbk (AVIA) mencapai Rp 28,2 miliar pada awal Januari 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Jan 2023, 14:09 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2023, 14:09 WIB
Suasana warehouse PT Avia Avian Tbk (Dok: PT Avia Avian Tbk )
Suasana warehouse PT Avia Avian Tbk (Dok: PT Avia Avian Tbk )

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Avia Avian Tbk (AVIA) yaitu PT Tancorp Global Sentosa (TGS) menambah kepemilikan saham AVIA pada awal Januari 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (14/1/2023), PT Tancorp Global Sentosa membeli saham AVIA melalui PT Tancorp Investama Mulia yang dimiliki 99,99 persen oleh TGS. Total pembelian saham AVIA mencapai 45 juta saham atau setara 0,07 persen secara bertahap.

TGS membeli saham AVIA pada 2 Januari 2023 masing-masing 10 juta dan 15 juta saham dengan harga Rp 630 per saham. Dengan demikian, nilai pembelian saham Rp 15,75 miliar. Kemudian pembelian saham AVIA pada 3 Januari 2023 sebanyak 20 juta saham dengan harga Rp 625 per saham. Nilai pembelian saham AVIA itu sekitar Rp 12,5 miliar. Dengan demikian, total pembelian saham Rp 28,25 miliar.

Setelah transaksi pembelian saham, Tancorp Global Sentosa mengenggam 15.824.377 saham atau setara 25,55 persen. Sebelumnya TGS menggenggam 15.779.162.377 saham atau setara 25,48 persen.

“Tujuan transaksi investasi, status kepemilikan langsung,” tulis perseroan.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 13 Januari 2023, saham AVIA stagnan di posisi Rp 630 per saham. Saham AVIA dibuka stagnan Rp 630 per saham. 

Saham AVIA berada di level tertinggi Rp 640 dan terendah Rp 625 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.242 kali dengan volume perdagangan 70.583 saham. Nilai transaksi Rp 4,5 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Wadirut Avia Avian Ruslan Tanoko Beli Saham AVIA Rp 1,7 Miliar

Lobby Avian Innovation Center (AIC), pusat riset, pengembangan dan inovasi yang merupakan salah satu terbesar di Indonesia milik PT Avia Avian Tbk (AVIA) (Dok: PT Avia Avian Tbk)
Lobby Avian Innovation Center (AIC), pusat riset, pengembangan dan inovasi yang merupakan salah satu terbesar di Indonesia milik PT Avia Avian Tbk (AVIA) (Dok: PT Avia Avian Tbk)

Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA) mengumumkan perubahan kepemilikan saham perseroan. Dalam pengumuman terbarunya, Wakil Direktur Utama (Wadirut) PT Avia Avian Tbk, Ruslan Tanoko membeli 13.209.300 lembar saham senilai Rp 1,7 miliar.

Pembelian saham dilakukan melalui PT Sensasi Istana Warna, perusahaan yang 99,99 persen saham-nya dimiliki Ruslan. Sehingga status kepemilikan saham tidak langsung.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 11 Januari 2023, transaksi berlangsung pada 5 Januari 2023 dengan harga per saham yang bervariasi. Rinciannya, sebanyak 600.000 lembar dibeli pada harga Rp 610 per saham, atau totalnya senilai Rp 366 juta.

Kemudian 1.008.100 lembar saham dibeli pada harga Rp 615 per lembar atau senilai Rp 619,98 juta. Kemudian sisanya sebanyak 1.141.900 lembar dibeli pada harga Rp 620 per lembar atau senilai Rp 707,98 juta. Sehingga total keseluruhan transaksi mencapai Rp 1,7 miliar.

Usai transaksi, Ruslan Tanoko kini mengapit 15.959.300 lembar saham AVIA atau setara 0,0258 persen dari sebelumnya 13.209.300 lembar atau 0,0214 persen.

 


Dongkrak Harga Jual Imbas Kenaikan Harga Bahan Baku

PT Avia Avian
PT Avia Avian (sumber: avianbrands.com)

Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA), produsen cat Avian menaikkan harga jual produk seiring kenaikan harga bahan baku. Dengan demikian, perseroan pun menargetkan volume penjualan tumbuh 1-5 persen dan penjualan 10-15 persen pada 2022.

PT Avia Avian Tbk telah menaikkan harga jual produk 6-12 persen pada semester I 2022. Langkah ini dilakukan perseroan untuk mengimbangi kenaikan harga bahan baku dan lainnya.

"Adjustment harga memang dibutuhkan, kami tak bisa tolak meski kondisi lemah. Memang dari dinamika kompetisi banyak perusahaan cat adjustment. Namun, hampir perusahaan alami tekanan dengan kenaikan harga bahan baku di mana kita harus lakukan kenaikan harga jual," ujar Wakil Direktur Utama PT Avia Avian Tbk, Ruslan Tanoko saat paparan publik live 2022, Senin, 12 September 2022 ditulis Selasa (13/9/2022).

Selain kenaikan harga bahan baku, tingkat inflasi juga mempengaruhi sehingga pengaruhi penjualan cat. Perseroan pun menargetkan penjualan tumbuh 10-15 persen dan volume 1-5 persen pada 2022. Perseroan pun belum akan mengubah target tersebut dan berupaya optimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai target.

Ruslan mengatakan, strategi mempertahankan penjualan di tengah tekanan pasar dengan mengandalkan pusat distribusi perseroan.

"Dari total sales yang diberikan pusat distribusi 87-88 persen, sisa 12-13 persen andalkan pusat distribusi pihak ketiga. Hal ini yang berbeda dengan perusahaan lain dan menjadi keunggulan melalui pusat distribusi. Tim penjualan jadi kita lebih motivasi dan dorong memiliki semangat juang tak putus asa meski kondisi berat," kata dia.

 


Target Pusat Distribusi

PT Avia Avian (sumber: avianbrands.com)
PT Avia Avian (sumber: avianbrands.com)

PT Avia Avian Tbk memiliki 105 pusat distribusi yang dimiliki sendiri dan 34 pusat distribusi pihak ketiga. Pada 2022, perseroan berencana membuka delapan pusat distribusi baru, dan empat pusat distribusi sudah dibuka pada semester I 2022.

"Bakal buka empat distribusi pada semester II 2022. Oktober ada satu pembukaan, November dua, dan Desember satu sesuai target," kata Ruslan.

Ia mengatakan, perseroan memiliki target 140 pusat distribusi yang dimiliki sendiri pada 2026. Dengan ada tambahan pusat distribusi ini, perseroan mengharapkan meningkatkan penetrasi produk dan kualitas layanan, meningkatkan pengelolaan persediaan dan meminimalkan loss opportunity serta memaksimalkan 1- day delivery service kepada pelanggan.

 Terkait investasi pembukaan cabang menurut Ruslan tak besar. Belanja modal dikucurkan untuk pembelian armada truk pengiriman. "Pusat distribusi kebutuhan 3-6 truk. Di luar itu, ada kebutuhan infrastruktur IT system, kinerja di sistem operasional IT yang real time kalau dirupiahkan sekitar Rp 2 miliar satu pusat distribusi," kata dia.

Selain menambah pusat distribusi untuk dongkrak penjualan, perseroan juga akan meluncurkan produk baru. Peluncuran produk ini untuk menambah penguasaan pangsa pasar.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya