Bursa Saham Asia Lesu di Tengah Indeks Nikkei Sentuh Level Tertinggi

Bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Senin, 19 Juni 2023 di tengah investor menantikan suku bunga pinjaman China.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Jun 2023, 09:13 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 09:13 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin (19/6/2023) dengan bursa saham Jepang dekati level tertinggi dalam 33 tahun.(AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin (19/6/2023) dengan bursa saham Jepang dekati level tertinggi dalam 33 tahun.

Dikutip dari CNBC, Senin pekan ini, indeks Nikkei membukukan kenaikan mingguan selama 10 minggu terakhir, tetapi merosot 0,14 persen pada pembukaan perdagangan. Indeks Topix susut 0,1 persen. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,41 persen. Indeks Kosdaq terpangkas 0,5 persen.

Bursa saham Australia melawan tren. Indeks ASX 200 naik 0,2 persen. Indeks Hang Seng bejrangka berada di posisi 19.988. Indeks Hang Seng tersebut melemah dari penutupan perdagangan terakhir di posisi 20.040,37.

Sementara itu, investor Asia menantikan keputusan suku bunga pinjaman China pda perdagangan Selasa pekan ini setelah ekonomi terbesar kedua di dunia itu memangkas beberapa suku bunga pinjaman utama pekan lalu.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berada di Beijing dalam misi diplomatic untuk memperbaiki hubungan yang tegang antara AS dan China.

Bursa saham Amerika Serikat akan tutup pada Senin untuk libur Juneteenth. Pada Jumat, tiga indeks acuan melemah setelah menunjukkan awal yang kuat pada awal pekan ini. Di sisi lain, bank sentral AS atau the Federal Reserve secara khusus mempertahankan suku bunga setelah pertemuan FOMC pekan lalu, menembus kenaikan 10 kali berturut-turut.

Indeks S&P 500 melemah 0,37 persen dan indeks Nasdaq tergelincir 0,68 persen, tetapi dua indeks masih mencatat pekan terbaik sejak Maret. Indeks Dow Jones melemah 0,32 persen, tetapi membukukan kenaikan dalam tiga minggu berturut-turut.

Bursa Saham Asia Pasifik pada 16 Juni 2023

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Jumat, 16 Juni 2023 seiring Bank of Japan atau Bank Sentral Jepang pertahankan suku bunga acuan -0,1 persen.

Dikutip dari CNBC, di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,66 persen ke posisi 33.706,08. Indeks Topix bertambah 0,28 persen ke posisi 2.300,36. Dua indeks tersebut sentuh posisi tertinggi dalam 33 tahun.

Di Australia, indeks ASX 200 menanjak 1,06 persen ke posisi 7.251,2 dan catat penguatan terbesar dalam  satu hari dalam dua bulan.

Indeks Kospi Korea Selatan mendaki 0,66 persen ke posisi 2.625, dan indeks Kosdaq naik 1,13 persen ke posisi 887,95. Indeks Hang Seng naik 0,82 persen, melanjutkan kenaikan pada perdagangan Kamis yang menanjak 2 persen.

Indeks Shanghai bertambah 0,63 persen ke posisi 3.272,33. Indeks Shenzhen naik 1,11 persen, dan sentuh rekor.

Penutupan Wall Street pada 16 Juni 2023

Plang Wall Street di dekat Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)
Dalam file foto 11 Mei 2007 ini, tanda Wall Street dipasang di dekat fasad terbungkus bendera dari Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street tergelincir pada perdagangan Jumat, 16 Juni 2023. Namun, selama sepekan, wall street berada di zona positif seiring investor respons positif bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) tahan bunga acuan ditambah data inflasi yang menggembirakan.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (17/6/2023), indeks S&P 500 melemah 0,37 persen ke posisi 4.409,59. Indeks Dow Jones tergelincir 108,94 poin atau 0,32 persen terpangkas ke posisi 34.299,12. Indeks Nasdaq susut 0,68 persen ke posisi 13.689,57.

Pekan ini, indeks S&P 500 membukukan kenaikan 2,6 persen, dan catat performa terbaik sejak Maret 2023. Sedangkan indeks Nasdaq melompat 3,3 persen selama sepekan, dan catat kinerja terbaik juga sejak Maret 2023.

Sementara itu, indeks Dow Jones hanya naik 1,3 persen pada pekan ini, dan catat kinerja positif dalam tiga minggu. Baik indeks S&P 500 dan Nasdaq sentuh level tertinggi sejak April 2022.

The Federal Reserve (the Fed) memberikan apa yang diinginkan investor pekan ini ketika bank sentral mempertahankan suku bunga setelah alami kenaikan 10 kali berturut-turut. Sementara itu, the Fed mengisyaratkan dua kali lagi kenaikan suku bunga pada 2023. Di sisi lain, ekonom dan pelaku pasar percaya the Fed hampir selesai.

Pada awal pekan ini, indeks harga konsumen pada Mei mencapai level terendah dalam dua tahun.

Selain itu, saham Adobe naik 0,9 persen setelah mengalahkan kinerja dan keluarkan panduan yang optimistis. Saham teknologi pun reli. Saham Nvidia melompat 10 persen pekan ini, dan menambah lonjakan 192 persen pada 2023.

Saham Microsoft naik 4,7 persen pekan ini, dan mencapai rekor pada perdagangan Kamis pekan ini. Sebelumnya, saham teknologi adalah yang paling terpukul saat the Fed mulai kenaikan suku bunga.

.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya