Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Selasa (21/11/2023). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham tertekan.
Dikutip dari data RTI, IHSG merosot 0,47 persen ke posisi 6.961,79. Indeks saham LQ45 susut 0,32 persen ke posisi 915,72. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.010,97 dan terendah 6.946,96. Sebanyak 297 saham melemah sehingga menekan IHSG. 225 saham menguat. 231 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.094.174 kali dengan volume perdagangan 22,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.494.
Mayoritas sekotr saham tertekan kecuali sektor saham properti naik 0,13 persen dan sekotr saham teknologi melonjak 0,74 persen. Sementara itu, sektor saham infrastruktur tergelincir 3,38 persen, dan catat koreksi terbesar di antara sektor saham lainnya.
Sektor saham energi turun 0,14 persen, sektor saham basic melemah 0,54 persen, sektor saham industri susut 0,25 persen, dan sektor saham nonsiklikal turun 0,29 persen. Sedangkan sektor saham siklikal terpangkas 0,23 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,68 persen. Sektor saham keuangan turun 0,10 persen dan sektor saham transportasi terbenam 0,35 persen.
Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 338,28 miliar. Sepanjang 2023, investor asing menjual saham Rp 16,08 triliun.
Pada penutupan perdagangan, saham BRMS turun 1,14 persen ke posisi Rp 174 per saham. Saham BRMS dibuka naik satu poin ke posisi Rp 177 per saham. Saham BRMS berada di level tertinggi Rp 178 dan terendah Rp 170 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.723 kali dengan volume perdagangan 1.314.008 saham. Nilai transaksi Rp 22,9 miliar.
Demikian juga saham SLIS merosot 2,7 persen ke posisi Rp 72 per saham. Saham SLIS berada di level tertinggi Rp 74 dan terendah Rp 71 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.204 kali dengan volume perdagangan 143.768 saham. Nilai transaksi Rp 1 miliar.
Saham GOTO terpangkas 1,12 persen ke posisi Rp 88 per saham. Saham GOTO dibuka naik satu poin ke posisi Rp 90 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 92 dan terendah Rp 87 per saham. Total frekuensi perdagangan 33.623 kali dengan volume perdagangan 52.069.696 saham. Nilai transaksi Rp 464,9 miliar.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masukt top gainers antara lain:
- Saham BBEF meroket 34,86 persen
- Saham FUTR meroket 34 persen
- Saham PSDN meroket 27,68 persen
- Saham MTSM meroket 24,86 persen
- Saham KETR meroket 21,01 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham STRK merosot 34,85 persen
- Saham TRIN merosot 19 persen
- Saham EPAC merosot 10 persen
- Saham TARA merosot 10 persen
- Saham JAWA merosot 9,83 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 948,3 miliar
- Saham BBNI senilai Rp 654,7 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 541,8 miliar
- Saham BREN senilai Rp 521,5 miliar
- Saham GOTO senilai Rp 464,9 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham STRK tercatat 61.681 kali
- Saham GTRA tercatat 57.914 kali
- Saham FUTR tercatat 47.393 kali
- Saham BREN tercatat 39.869 kali
- Saham GOTO tercatat 33.568 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Selasa, 21 November yang dipimpin saham properti China.
Dikutip dari CNBC, saham properti China melambung usai Bloomberg melaporkan kalau regulator China membuat daftar 50 pengembang yang memenuhi syarat untuk berbagai pembiayaan termasuk China Vanke dan Longfor Group Holdings.
Saham chip di Asia juga menguat seiring saham Microsoft bertambah 2 persen dan capai level tertinggi baru dalam 52 minggu. Hal ini setelah CEO Satya Nadella mengatakan, mantan CEO OpenAi Sam Altman akan bergabung dengan raksasa teknologi itu untuk memimpin tim peneliti AI baru.
Saham produsen chip Nvidia juga menguat 2,3 persen, dan ditutup ke level tertinggi sepanjang masa jelang laporan laba. Indeks saham utama Taiwan yang menampung beberapa produsen dan pemasok chip terbesar di Asia naik 1,2 persen ke posisi 17.416,70.
Indeks Hang Seng turun 0,3 persen ke posisi 17.724,78. Sedangkan indeks saham Hang Seng teknologi merosot 0,87 persen. Indeks saham acuan China bertambah 0,13 persen ke posisi 3.581,07.
Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,28 persen ke posisi 7.078,2. Indeks Nikkei Jepang susut 0,10 persen ke posisi 33.354,14. Indeks Topix merosot 0,20 persen ke posisi 2.367,79. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,77 persen ke posisi 2.510,42. Indeks Kosdaq bertambah 0,48 persen ke posisi 817,01.
Penutupan Wall Street pada 20 November 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak pada perdagangan saham Senin, 20 November 20230. Wall street melesat didorong saham teknologi yang dipimpin saham Microsoft dan Nvidia.
Dikutip dari CNBC, Selasa (21/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melambung 203,76 poin atau 0,58 persen ke posisi 35.151,04. Indeks S&P 500 bertambah 0,74 persen ke posisi 4.547,38. Indeks Nasdaq naik 1,13 persen ke posisi 14.284,53.
Saham Microsoft naik 2 persen, dan mencapai level tertinggi baru dalam 52 minggu, setelah CEO Satya Nadella menuturkan mantan CEO OpenAI Sam Altman akan bergabung dengan raksasa teknologi itu untuk memimpin tim peneliti AI baru.
Saham produsen chip Nvidia melambung 2,3 persen, dan ditutup ke level tertinggi sepanjang masa jelang laporan laba pada perdagangan saham Selasa sore waktu setempat.
Sektor jasa teknologi dan komunikasi merupakan sektor yang mencatat keuntungan terbesar di indeks S&P 500, masing-masing naik 1,5 persen dan 1 persen. Saham Palo Alto Networks bertambah 5,2 persen, sedangkan saham Intel menguat 2,1 persen. Sementara itu, saham Paramount bertambah 5,6 persen dan saham Netflix naik 1,8 persen.
Wall street akan libur pada perdagangan Kamis, 23 November 2023 untuk peringati Thanksgiving. Pada perdagangan Jumat, 24 November 2023 juga akan lebih singkat. Perdagangan saham menjelang libur Thanksgiving berfluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Namun, November masih merupakan bulan dengan kinerja terbaik untuk indeks S&P 500, menurut Stock Traders Almanac.
Advertisement
Wall Street Menanti Risalah Rapat The Fed
Pasar tetap antusias hingga akhir tahun, terutama setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan yang dirilis pekan lalu. Hal ini menenangkan kegelisahan investor terhadap tingginya harga dan memberikan indikasi harapan kalau the Federal Reserve (the Fed) dapat berhenti menaikkan suku bunga. Imbal hasil obligasi juga terus menurun pada Senin, 20 November 2023 seiring kuatnya lelang obligasi bertenor 20 tahun.
“Salah satu hal yang memicu kenaikan baru-baru ini sejak akhir Oktober dan hari ini adalah penurunan sekitar setengah persen dalam imbal hasil treasury yang jelas mendukung nilai aset,” ujar Senior Investment Strategist Ascent Private Capital Management US Bank, Tom Hainlin.
Ia mencatat belanja fiskal dan masalah defisit menimbulkan risiko tekanan kenaikan pada imbal hasil. “Jadi kami masih melihat volatilitas di pasar obligasi,tetapi sejauh ini penurunan imbal hasil benar-benar mendukung harga-harga aset berisiko tersebut yang akan menjadi fokus utama pada 2024,” ujar dia.
Wall street juga akan mengawasi risalah rapat the Fed terbaru yang dijadwalkan rilis pada perdagangan Selasa pekan ini.