Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah terbatas pada perdagangan Kamis (22/2/2024). IHSG akan bergerak di kisaran 7.270-7.370.
IHSG susut 0,05 persen ke posisi 7.349 disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan saham Rabu, 21 Februari 2024.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada label hitam, posisi IHSG sudah berada pada akhir wave b dari wave (ii) sehingga IHSG akan rawan koreksi kembali membentuk awalan wave c ke rentang area terdekatnya di 7.200-7.272. Hal ini dengan catatan, menurut Herditya, IHSG belum mampu break resistance di 7.403.
Advertisement
"Kabar baiknya, apabila IHSG mampu break 7.403, IHSG berpeluang kembali menguat membentuk label merah untuk menguji 7.420-7.500,” kata Herditya.
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.197,7.099 dan level resistance 7.370,7.403 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpeluang melemah terbatas dengan level support dan level resistance 7.270-7.370.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ), dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Buy on Weakness
Saham PGAS menguat 1,29% ke 1.180 disertai oleh adanya peningkatan volume pembelian, pergerakannya pun sempat menembus area resistance di 1.195.
"Saat ini, posisi PGAS diperkirakan berada di awal dari wave (iii) dari wave [c], sehingga PGAS akan terkoreksi dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.145-1.170
Target Price: 1.240, 1.270
Stoploss: below 1.130
2.TOWR - Buy on Weakness
Saham TOWR terkoreksi 0,54% ke 920 disertai dengan munculnya volume penjualan. Herditya menuturkan, saat ini, posisi TOWR diperkirakan berada di awal wave (iii) dari wave [iii], sehingga koreksi TOWR akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Buy on Weakness: 895-910
Target Price: 955, 1.010
Stoploss: below 865
3.PT Ultima Nitra Tbk (UNIQ) - Buy on Weakness
Saham UNIQ menguat 14,73% ke 296 disertai oleh peningkatan volume pembelian, pergerakan UNIQ pun telah menembus area resistance di 264.
"Saat ini, posisi UNIQ diperkirakan berada di wave [iii] dari wave 3, sehingga UNIQ akan rawan terkoreksi dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 268-284
Target Price: 316, 326
Stoploss: below 246
4.PT Bukit Asam Tbk (PTBA) - Sell on Strength
Saham PTBA terkoreksi 1,14% ke 2.610 dan masih didominasi oleh volume penjualan, tetapi koreksi PTBA masih tertahan oleh MA20.
"Saat ini, diperkirakan posisi PTBA berada pada bagian dari wave [y] dari wave B, sehingga PTBA masih rawan terkoreksi ke rentang area 2.460-2.510 terlebih dahulu," kata dia.
Sell on Strength: 2.630-2.660
Advertisement
Penutupan IHSG pada 21 Februari 2024
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Rabu (21/2/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan 6 persen. dan 326 saham memerah.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,05 persen ke posisi 7.349,02. Indeks LQ45 terpangkas 0,24 persen ke posisi 1.008,41. Indeks saham acuan bervariasi.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.370,88 dan terendah 7.286,67. Sebanyak 326 saham tertekan sehingga bebani IHSG. 221 saham menguat dan 224 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.404.448 kali dengan volume perdagangan 16,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11 triliun. Investor asing membeli saham Rp 79,24 miliar. Dengan demikian, investor asing membeli saham Rp 22,37 triliun sepanjang 2024.
Sektor saham (IDX-IC) cenderung beragam. Sektor saham siklikal naik 1,96 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham kesehatan naik 1,04 persen, sektor saham energi bertambah 0,30 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,21 persen, sektor saham transportasi melesat 0,23 persen dan sektor saham industri berada di zona hijau.
Sementara itu, sektor saham basic terpangkas 1,05 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,57 persen, sektor saham keuangan merosot 0,15 persen, sektor saham properti susut 0,34 persen dan sektor saham teknologi melemah 1,08 persen.
Mengutip Antara, Tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia cenderung melemah seiring dengan indeks bursa Eropa dan Amerika Serikat (AS) karena menurunnya harapan pemangkasan tingkat suku bunga yang lebih awal dari the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS.
Sentimen The Fed
Pelaku pasar juga menantikan rilis risalah rapat pertemuan terakhir the Federal Reserve serta pernyataan dari sejumlah pejabat the Fed pada Kamis, 22 Februari 2024 waktu Amerika Serikat.
“Dari Jepang, pasar juga merespons rilisnya neraca perdagangan Januari 2023 yang menurun menjadi 1758,3 miliar yen setelah 68,9 miliar yen.
Tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas juga menilai, pasar tampaknya juga merespon rilisnya Japan Reuters Tankan Index, untuk Februari yang turun menjadi minus 1, atau jauh di bawah posisi bulan lalu yang berada di angka 6.
"Dari dalam negeri, IHSG terkontraksi setelah salah satu pasangan calon dalam perhelatan pemilihan presiden berencana mendorong Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengajukan hak angket terhadap indikasi kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu),"
Advertisement