Jurus SMGR Kurangi Ketergantungan Bahan Bakar Fosil

Semen Indonesia berhasil melakukan substitusi batu bara dalam produksi semen sehingga rasio TSR tercapai sebesar 7,27%.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Nov 2024, 21:10 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2024, 21:10 WIB
IHSG Ditutup Melemah, Transaksi Perdagangan Capai Rp14,44 Triliun
Pada penutupan perdagangan, terdapat 163 saham menguat, 453 saham melemah dan 186 saham stagnan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG/SMGR) terus mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Mengacu pada data Perusahaan, selama 2023 SIG berhasil meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah industri, sampah padat perkotaan yang diolah menjadi RDF, biomassa dan sumber lainnya, menjadi 559.625 ton atau naik 27% dari tahun 2022 sebanyak 437.232 ton.

Dengan inisiatif tersebut, SIG berhasil melakukan substitusi batu bara dalam produksi semen sehingga rasio TSR tercapai sebesar 7,27%.

Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan, penggunaan bahan bakar alternatif di pabrik-pabrik SIG dijalankan dengan prinsip ekonomi sirkular melalui pemanfaatan limbah pertanian, industri, sampah padat perkotaan (municipal solid waste) yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF), biomassa dan sumber lainnya. Inisiatif ini menjadi bukti kepedulian SIG terhadap kelestarian lingkungan, serta partisipasi Perusahaan dalam upaya mencapai target net zero emission pada 2060.

“SIG berkomitmen untuk melanjutkan inisiatif dalam konservasi energi melalui penggunaan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan untuk meningkatkan daya saing dan mencapai target operational excellence, serta menjadi bagian penting dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Donny Arsal.

Selain membantu perusahaan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, penggunaan bahan bakar alternatif juga memberikan dampak positif berganda (multiplier effect), baik dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

RDF misalnya. Selain berkontribusi dalam mereduksi emisi GRK, RDF juga menjadi solusi untuk mengurangi persoalan yang ditimbulkan dari sampah padat perkotaan seperti keterbatasan lahan untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA), bau tak sedap, dan gangguan penyakit pada masyarakat.

 

 

Penggunaan Biomassa

Fasilitas pabrik semen terintegrasi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) di Cilacap, Jawa Tengah (Foto: PT Solusi Bangun Indonesia Tbk
Fasilitas pabrik semen terintegrasi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) di Cilacap, Jawa Tengah (Foto: PT Solusi Bangun Indonesia Tbk

Di sisi lain, penggunaan biomassa sebagai bahan bakar alternatif, juga menjadi solusi dalam mengurangi limbah pertanian yang berpotensi menimbulkan gas metana jika dibiarkan terdegradasi. Penggunaan biomassa juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, khususnya para petani, berupa tambahan pendapatan.

Donny Arsal menambahkan, untuk mendorong peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif, manajemen SIG telah memiliki Surat Keputusan Direksi tentang Tata Kelola Keberlanjutan Lingkungan, yang di antaranya mengatur kebijakan keberlanjutan energi. Target capaian penggunaan bahan bakar alternatif juga telah ditetapkan dalam Peta Jalan Keberlanjutan atau Sustainability Roadmap SIG 2030.

Atas upaya tersebut, Donny Arsal meraih penghargaan The Best CEO: Strong Commitment in Utilisation of Alternative Fuel as Coal Alternative pada ajang Top CEO Indonesia Awards 2024.

Donny Arsal dinilai sebagai pemimpin yang memiliki komitmen dalam mendorong penggunaan bahan bakar alternatif sebagai substitusi batu bara dalam kegiatan produksi untuk menghadirkan produk semen ramah lingkungan yang rendah karbon, sekaligus berpartisipasi dalam upaya global mereduksi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang menjadi penyebab perubahan iklim dan pemanasan global. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya