Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perkasa pada sesi kedua perdagangan Kamis (20/6/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan 6,25 persen.
Mengutip data RTI, IHSG melonjak 1,32 persen ke posisi 6.815 pada Kamis, 20 Juni 2024 pukul 14.54 WIB. Indeks LQ45 menguat 1,59 persen ke posisi 852. Seluruh indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.824,08 dan level terendah 6.728,40. Sebanyak 320 saham menguat sehingga angkat IHSG. 234 saham melemah dan 221 saham diam di tempat.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan 680.007 kali dengan volume perdagangan 21,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 14,4 triliun. Transaksi saham signifikan itu seiring ada transaksi saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) yang mencapai Rp 8,3 triliun di pasar negosiasi. Saham ADMR menguat 0,08 persen ke posisi Rp 1.326 per saham dengan frekuensi perdagangan sebanyak dua kali.
Advertisement
Saham ADMR ditransaksikan di harga tertinggi dan terendah Rp 1.326 per saham. Total volume perdagangan 62.518.000 saham.
Sedangkan di pasar regular, saham ADMR menguat 0,37 persen ke posisi Rp 1.350 per saham. Harga saham ADMR dibuka stagnan di posisi Rp 1.345 per saham. Harga saham ADMR berada di level tertinggi Rp 1.360 dan terendah Rp 1.335 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.618 kali dengan volume perdagangan 62.602.608 saham.
Mayoritas sektor saham melonjak kecuali sektor saham nonsiklikal turun 0,12 persen. Sektor saham keuangan naik 2,13 persen dan pimpin penguatan. Sementara itu, sektor saham energi bertambah 1,32 persen, sektor saham basic menguat 0,06 persen, dan sektor saham industri melonjak 0,87 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal bertambah 0,58 persen, sektor saham kesehatan melesat 0,63 persen, sektor saham properti mendaki 0,12 persen, sektor saham teknologi melesat 1,67 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 1,32 persen dan sektor saham transportasi menguat 0,44 persen.
BI Tahan Bunga Acuan 6,25% di Juni 2024 Meski Rupiah Terus Tertekan
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di angka 6,25 persen. Keputusan suku bunga itu diambil setelah hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Juni 2024.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19 dan 20 Juni 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,25 persen, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 5,50 persen, dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 7 persen," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, disiarkan pada Kamis (20/6/2024).
Keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter yang pro-stability sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1% pada 2024 dan 2025.
Kebijakan ini didukung dengan penguatan operasi moneter untuk memperkuat efektifitas stabilisasi nilai tukar Rupiah dan masuknya aliran masuk modal asing, jelas Perry.
Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga. Kebijakan sistem pembayaran diarahkan untuk memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran," lanjutnya.
Perry juga memastikan, Bank Indonesia juga terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial dan sistem pembayaranuntuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah masih tingginta ketidakpastian pasar keuangan global.
Advertisement
Pembukaan IHSG pada 20 Juni 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan Kamis (20/6/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik tipis ke posisi 6.727,19 dari penutupan sebelumnya 6.726,91. Indeks LQ45 menguat 0,29 persen ke posisi 842,11.Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.756,37 dan level terendah 6.728,40. Sebanyak 255 saham menguat sehingga angkat IHSG. 194 saham melemah dan 130 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 134.208 kali dengan volume perdagangan 6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.373.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham energi menguat 0,51 persen, sektor saham basic mendaki 0,32 persen, sektor saham kesehatan melesat 0,43 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan bertambah 0,43 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,33 persen dan sektor saham transportasi naik 0,33 persen.
Sektor Saham
Sementara itu, sektor saham industri melemah 0,48 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,38 persen, sektor saham siklikal terpangkas 0,29 persen dan sektor saham properti susut 0,13 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham GOTO stagnan di posisi Rp 50 per saham. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 51 dan terendah Rp 50 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.969 kali dengan volume perdagangan 18.829.926 saham. Nilai transaksi Rp 92,8 miliar.
Harga saham BBRI menguat 1,46 persen ke posisi Rp 4.160 per saham. Harga saham BBRI dibuka naik 30 poin ke posisi Rp 4.130 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.200 dan terendah Rp 4.130 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.952 kali dengan volume perdagangan 781.112 saham. Nilai transaksi Rp 325 miliar.
Harga saham TKIM naik 0,31 persen ke posisi Rp 8.125 per saham. Harga saham TKIM dibuka stagnan di Rp 8.100 per saham. Saham TKIM berada di level tertinggi Rp 8.175 dan terendah Rp 8.050 per saham. Total frekuensi perdagangan 135 kali dengan volume perdagangan 2.022 saham. Nilai transaksi Rp 1,6 miliar.
Advertisement