Bursa Asia Anjlok Meskipun Wall Street Cetak Rekor

Bursa saham di kawasan Asia Pasifik atau bursa Asia sebagian besar mengalami tekanan pada pembukaan perdagangan Selasa ini. Pelaku pasar saham di Asia saat ini tengah mencermati laba industri China periode Juli 2024.

oleh Arthur Gideon diperbarui 27 Agu 2024, 08:45 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 08:45 WIB
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,35%, sementara Topix yang berbasis luas mendatar. Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia Pasifik atau bursa Asia sebagian besar mengalami tekanan pada pembukaan perdagangan Selasa ini. Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average di Wall Street mencapai rekor tertinggi baru pada penutupan perdagangan semalam.

Pelaku pasar saham di Asia saat ini tengah mencermati laba industri China periode Juli 2024.

Pada Senin malam, harga minyak terus naik setelah Israel dan Hizbullah saling serang pada akhir pekan kemarin. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 3,5% hingga ditutup pada USD 77,42 per barel dan minyak mentah Brent naik 3,05% menjadi USD 81,43 per barel, tertinggi dalam dua minggu.

Mengutip CNBC, Selasa (27/8/2024), indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,35%, sementara Topix yang berbasis luas mendatar.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,42%, sementara Kosdaq berkapitalisasi kecil mengalami kerugian lebih besar sebesar 1,14%.

Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,13%, satu-satunya indeks utama di Asia-Pasifik yang berada di wilayah positif.

Indeks tersebut hampir menembus level penutupan tertinggi sepanjang masa di 8.114,7, yang dibukukan pada 1 Agustus.

Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada di 17.694, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 17.798,73.

Wall Street 

Pada perdagangan hari Senin, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) bergerak mengikuti pasar yang lebih luas dan mencapai titik tertinggi intraday baru sebelum melemah. Namun, indeks 30 saham tersebut mempertahankan sebagian besar keuntungannya untuk mengukuhkan rekor penutupan baru.

Sementara itu, penurunan saham teknologi pada hari Senin dan kenaikan di segmen yang kurang diminati seperti energi mengisyaratkan bahwa investor mungkin akan beralih dari salah satu pendorong utama pasar selama setahun terakhir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


IHSG Berpeluang Menguat, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 27 Agustus 2024

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan kenaikan pada perdagangan Selasa (27/8/2024). IHSG akan menguji posisi 7.622-7.664.

IHSG melesat 0,82 persen ke posisi 7.606 dan disertai dengan ada peningkatan volume pembelian pada perdagangan Senin, 26 Agustus 2024. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG yang menembus level resistance di 7.594, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave (i) dari wave 3.

“Hal tersebut berarti, IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji rentang 7.622-7.664,” ujar Herditya dalam catatannya.

Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.460,7.386 dan level resistance 7.664,7.743 pada Selasa pekan ini.

Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan rebound dari level support garis moving average (MA)5 harian disertai volume.

Ia mengatakan, meski berpeluang untuk kembali melakukan koreksi, tetapi selama di atas garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya.

“Namun, jika breakdown support garis MA5, IHSG berpeluang untuk menguji support garis MA20 untuk kembali melanjutkan fase sideways-nya,” tutur dia.

Wafi mengatakan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.500-7.700.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.455-7.675. "Potensi koreksi mulai menanti,hati-hati,” demikian seperti dikutip.


Rekomendasi Saham

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Avia Avian Tbk (AVIA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Sedangkan Wafi memilih saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA), dan PT Elnusa Tbk (ESSA). 

Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona
Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya