Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau berada di zona merah pada perdagangan hari ini, Jumat 14 Maret 2025. IHSG turun 1,98 persen ke posisi 6.515,63. Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Jeffrey Hendrik mengatakan, meski IHSG mengalami volatilitas sepanjang tahun 2024 dan awal 2025, optimisme pelaku pasar tetap tinggi.
"Kami melihat optimisme pelaku pasar masih sangat kuat. Jumlah perusahaan tercatat di Bursa saham naik menjadi 953, dan jumlah investor pasar modal meningkat lebih dari 780 ribu sejak awal tahun, sehingga kini mencapai lebih dari 15,6 juta investor," ujar Jeffrey Hendrik dalam Economic Insight 2025, Jumat (14/3/2025).
Sepanjang 2024, IHSG mengalami tekanan dan ditutup pada level 7.037, turun 3,25% secara year-to-date. Faktor-faktor eksternal, seperti ketegangan perdagangan global dan pemangkasan peringkat saham Indonesia oleh Morgan Stanley, turut memberikan dampak.
Advertisement
Namun, likuiditas perdagangan justru meningkat, dengan nilai perdagangan rata-rata harian mencapai Rp12,85 triliun atau tumbuh 20% dibandingkan tahun sebelumnya.Pasar Modal Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Pasar modal diproyeksikan berperan besar dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% pada 2029. Dari kebutuhan investasi tambahan lima tahun ke depan yang diperkirakan mencapai Rp14.000 triliun, pasar modal berpotensi berkontribusi hingga 61%.
"Kontribusi langsung dari fundraising bisa mencapai Rp1.500 triliun, sementara secara tidak langsung melalui peningkatan valuasi perusahaan tercatat dapat memberikan leverage pendanaan hingga Rp6.800 triliun," tambah Jeffrey.
Selain itu, pasar modal juga memberikan dampak nyata bagi perekonomian nasional. Pada 2023, perusahaan tercatat di Bursa menyumbang Rp185 triliun dalam bentuk pajak dan membagikan dividen sebesar Rp367 triliun kepada investor.
Dukungan terhadap Keuangan Berkelanjutan
Bursa Efek Indonesia juga menegaskan komitmennya dalam mendukung keuangan berkelanjutan. Beberapa inisiatif telah diluncurkan. Sepertiperluasan cakupan skor ESG untuk lebih dari 80 perusahaan bekerja sama dengan S&P Global. Pengembangan laporan metrik ESG untuk meningkatkan transparansi kepada investor.
Kemudian, Program Net Zero Incubator guna membantu perusahaan memahami emisi karbon dan strategi dekarbonisasi. Serta pengembangan indeks ESG dan implementasi perdagangan karbon melalui bursa karbon.
"Inisiatif ini tidak hanya mendukung target net zero emission, tetapi juga menciptakan peluang investasi hijau dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global," kata Jeffrey.
Meski pasar modal masih menghadapi berbagai tantangan, Jeffrey menegaskan bahwa fundamental pasar modal Indonesia tetap kuat. "Kami percaya bahwa pasar modal Indonesia akan terus tumbuh dan menjadi tujuan investasi bagi investor domestik maupun internasional. Dengan kolaborasi yang erat antara regulator, pelaku pasar, dan investor, kita dapat mewujudkan pasar modal yang lebih maju dan berdaya saing," pungkasnya.
Advertisement
Gerak Saham
Pada awal sesi perdagangan, saham NISP merosot 0,77 persen ke posisi Rp 1.285 per saham. Harga saham NISP dibuka turun lima poin ke posisi Rp 1.290 per saham. Saham NISP berada di level tertinggi Rp 1.300 dan level terendah Rp 1.280 per saham. Total frekuensi perdagangan 129 kali dengan volume perdagangan 5.761 saham. Nilai transaksi Rp 742 juta.
Harga saham HGII melemah 1,13 persen ke posisi Rp 175 per saham. Harga saham HGII dibuka stagnan di posisi Rp 177 per saham. Saham HGII berada di level tertinggi Rp 177 dan terendah Rp 174 per saham. Total frekuensi perdagangan 237 kali dengan volume perdagangan 62.620 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 miliar.
Harga saham ACES terpangkas 3,1 persen ke posisi Rp 626 per saham. Harga saham ACES dibuka stagnan di posisi Rp 645 per saham. Harga saham ACES berada di level tertinggi Rp 645 dan level terendah Rp 620 per saham. Total frekuensi perdagangan 792 kali dengan volume perdagangan 82.642 saham. Nilai transaksi Rp 5,3 miliar.
