Indeks Nikkei Jepang Pimpin Penurunan di Bursa Saham Asia

Indeks Nikkei 225 di Jepang pimpin koreksi pada perdagangan Senin, 9 September 2024 di bursa saham Asia Pasifik.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Sep 2024, 09:28 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2024, 09:28 WIB
Indeks Nikkei Jepang Pimpin Penurunan di Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia Pasifik anjlok pada perdagangan Senin (9/9/2024).(AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik anjlok pada perdagangan Senin (9/9/2024). Indeks Nikkei 225 di Jepang memimpin koreksi di Asia Pasifik seiring laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan pada Jumat, 6 September 2024.

Mengutip CNBC, Senin pekan ini, jumlah pekerja nonpertanian AS naik 142.000. Angka ini lebih rendah dari ekonom yang disurvei oleh Dow Jones sebesar 161.000. Di sisi lain, tingkat pengangguran turun tipis menjadi 4,2 persen sesuai harapan.

Selain itu, pelaku pasar di Asia juga akan menilai produk domestik bruto (PDB) Jepang yang direvisi pada kuartal kedua dan laporan indeks harga konsumen China yang akan dirilis pada Senin pekan ini.

PDB Jepang pada kuartal kedua mencapai 2,9 persen secara tahunan, lebih rendah dari 3,2 persen yang diperkirakan oleh ekonom yang disurvei Reuters dan angka awal 3,1 persen.

Tingkat inflasi China tumbuh 0,6 persen year on year (YoY) lebih rendah dari 0,7 persen yang diperkirakan oleh ekonom yang disurvei oleh Reuters. Secara bulan ke bulan, consumer price index (CPI) naik 0,4 persen lebih rendah dari perkiraan 0,5 persen.

Indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 1,7 persen, sedangkan indeks Topix susut 1,6 persen. Yen Jepang melemah 0,3 persen terhadap dolar AS menjadi 142,72. Yen Jepang turun dari level terendah dalam sembilan bulan yang dicapai pada Jumat lalu.

Kepada CNBC, Direktur BK Asset Management, Kathy Lien menuturkan, pelaku pasar juga akan mencermati saham dengan seksama seiring sentimen untuk menghindari risiko yang meningkat dan pelonggaran perdagangan yen diperkirakan terus berlanjut. Ia memperkirakan, sejumlah penjualan agresif di saham pada September 2024.

 

 

Indeks Saham Acuan Lainnya

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Indeks Kospi di Korea Selatan merosot 1,35 persen, sedangkan indeks Kosdaq terpangkas 0,79 persen. Indeks ASX 200 di Australia merosot 0,88 persen. Indeks Hang Seng di Hong Kong terpangkas 1,35 persen, sedangkan indeks CSI 300 tergelincir.

Pada Senin pagi, produsen peralatan listrik asal China Grup Midea mengumumkan pencatatan 492,1 juta saham di Hong Kong. Harga penawaran antara 52-54,80 dolar Hong Kong. Pada kisaran harga tertinggi, penawaran itu akan bernilai 26,97 miliar dolar Hong Kong yang akan menjadikannya pencatatan terbesar di Hong Kong dalam lebih dari tiga tahun.

Di wall street, indeks S&P 500 mencatat kinerja terburuk mingguan sejak Maret 2023. Indeks Nasdaq membukukan kinerja terburuk mingguan sejak Maret 2022. Indeks S&P 500 melemah 1,73 persen dan indeks Nasdaq merosot 2,5 persen. Indeks Dow Jones turun 1,01 persen.

Penutupan Bursa Saham Asia pada 6 September 2024

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada Jumat, 6 September 2024. Bursa saham Asia Pasifik merosot seiring investor bersiap untuk laporan pekerjaan penting dari Amerika Serikat (AS) dan mencerna data pengeluaran rumah tangga dari Jepang.

Mengutip CNBC, data pengeluaran rumah tangga Jepang pada Juli naik 0,1 persen secara riil dari tahun sebelumnya dibandingkan kenaikan 1,2 persen yang diharapkan dari ekonom yang disurvei oleh Reuters. Selain itu, pembalikan dibandingkan penurunan 1,4 persen pada Juni 2024.

Data dari biro statistic negara itu menyebutkan rata-rata pengeluaran bulanan rumah tangga pada Juli 2024 sebesar 290.931 yen (USD 2.031,35) atau naik 3,3 persen secara nominal dari tahun sebelumnya.

Rata-rata pendapatan bulanan rumah tangga mencapai 694.483 yen pada Juli, 8,9 persen lebih tinggi dan naik 5,5 persen secara riil dari tahun sebelumnya.

Indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 0,72 persen ke posisi 36.319,47. Indeks Topix tergelincir 0,89 persen ke posisi 2.597,42. Saham induk usaha 7-Eleven yakni Seven & i Holdings merosot 1,73 persen, setelah menolak tawaran akuisisi dari operator gerai ritel asal Kanada yakni Alimentation Cocuhe-Tard.

Indeks Kospi di Korea Selatan terpangkas 1,21 persen ke posisi 2.544,28. Indeks Kosdaq anjlok 2,58 persen.

Di sisi lain, indeks ASX 200 menguat 0,39 persen ke posisi 8.013,4. Indeks CSI di China melemah ke posisi 3.231,35.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya