Liputan6.com, Jakarta Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) terus melanjutkan penguatan. Pada perdagangan hari ini, Senin 24 Februari 2025, saham DCII kembali sentuh auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 19,99 persen ke posisi 96.775. Dalam sepekan, saham DCII naik naik 107,23 persen dan naik 127,71 persen.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan adanya peningkatan harga saham di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA) atas saham DCII.
Baca Juga
“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham-saham tersebut tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa.
Advertisement
Catatan saja, pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham KOKA, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.
Kaji Kembali
Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Asal tahu saja, saham DCII saat ini menjadi yang paling mahal di Bursa Efek Indonesia. Kenaikan signifikan ini mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan pemecahan nilai saham (stock split) guna meningkatkan likuiditas perdagangan. Diketahui, Direktur Utama DCII, Otto Toto Sugiri, menyatakan bahwa rencana tersebut sedang dalam tahap penjajakan.
Asal tahu saja, DCII merupakan perusahaan penyedia pusat data yang melantai di BEI pada Januari 2021 dengan harga penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp 420 per saham. Sejak saat itu, harga sahamnya telah meningkat 22.941,67 persen, mengungguli banyak perusahaan teknologi ternama lainnya.
Sosok Di balik DCII
Otto Toto Sugiri adalah seorang pengusaha teknologi terkemuka di Indonesia, dikenal sebagai pelopor dalam industri pusat data. Lahir pada 23 September 1953 di Bandung, ia menyelesaikan pendidikan magister di bidang Teknik Komputer dari RWTH Aachen University, Jerman.
Karirnya dimulai pada tahun 1983 sebagai General Manager IT di Bank Bali. Pada tahun 1989, ia mendirikan PT Sigma Cipta Caraka (Sigma), yang menjadi pionir dalam layanan teknologi informasi di Indonesia. Kemudian, pada tahun 1999, ia mendirikan Bali Camp, perusahaan pengembang perangkat lunak berorientasi global.
Pada tahun 2011, Toto Sugiri mendirikan PT DCI Indonesia Tbk, perusahaan pusat data yang kini menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya sebagai Direktur Utama sejak 2016, DCI Indonesia telah menyediakan lebih dari setengah kapasitas pusat data lokal di Indonesia dan menjadi pusat data Tier IV pertama di Asia Tenggara.
Atas kontribusinya dalam pengembangan infrastruktur digital, ia dianugerahi Satyalancana Pembangunan di bidang Teknologi Informasi dan Digital pada 11 September 2023, serta Bintang Jasa Utama pada Agustus 2024 oleh Presiden Joko Widodo.
Advertisement
Profil DCII
PT DCI Indonesia Tbk (kode saham: DCII) adalah perusahaan penyedia layanan data center terkemuka di Indonesia. DCI menyediakan fasilitas infrastruktur teknologi informasi (TI) dengan standar internasional, khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan layanan penyimpanan data berskala besar, seperti sektor perbankan, e-commerce, cloud provider, hingga perusahaan telekomunikasi,
Profil Singkat
- Didirikan: 2011
- IPO: 6 Januari 2021 di Bursa Efek Indonesia (BEI)
- Pendiri: Toto Sugiri, seorang pionir di industri TI Indonesia
- Kantor Pusat: Jakarta, Indonesia
- Fasilitas: Berlokasi di Cibitung, Bekasi, yang merupakan area strategis untuk data center
Layanan Utama
- Colocation – Penyewaan ruang untuk server dan infrastruktur TI pelanggan di lingkungan data center yang aman.
- Cloud Services – Menyediakan layanan komputasi awan yang terintegrasi dengan infrastruktur mereka.
- Connectivity – Fasilitas konektivitas dengan berbagai operator telekomunikasi dan penyedia layanan internet.
- Managed Services – Layanan pengelolaan TI untuk mendukung operasional pelanggan.
