Saham perusahaan penerbangan nomor dua di Korea Selatan Asiana Airlines Inc., merosot tajam menyusul kecelakaan yang dialami pesawatnya di San Francisco pada Sabtu (6/7/2013). Pesawat tersebut tercatat mengangkut 300 penumpang didalamnya.
Seperti dikutip dari Strait Times, Senin (8/7/2013), saham di Asiana Airlines turun 6% dan diperdagangkan di level 4.810 won pada pukul 8:44 waktu Singapura. Di sesi sebelumnya, harga saham tersebut sempat meluncur ke level 4.630, yang terendah selama 39 bulan.
Asiana Airlines Boeing 777 yang jatuh di bandara San Francisco menewaskan dua penumpang setelah melakukan perjalanan udara dengan kecepatan di bawah ketentuan. Menurut laporan Badan Keamanan Transportasi Nasional (National Transportation Safety Board) Amerika Serikat, para kru penerbangan mencoba membatalkan pendaratannya beberapa detik sebelum menghantam pagar pembatas di depan landasan.
"Tragedi ini menodai Asiana sebagai maskapai penerbangan yang tangguh, dan jika para kru dinyatakan bersalah atas kecelakaan tragis tersebut, maka perusahaan akan menghadapi pukulan serius," ujar analis Woori Investment & Securities, Martin Song.
Dia menambahkan, anjloknya harga saham hari ini merupakan skenario terburuk pasca insiden tersebut.
Song juga memastikan kecelakaan tersebut dapat membuat para penumpang dari China enggan menggunakan maskapai tersebut. Akibatnya, permintaan penerbangan dari penumpang asing akan merosot tajam.
Sementara saham mitranya, Korean Air Lines CO Ltd., tercatat diperdagangkan di level 1,2% lebih tinggi. (Sis/Igw)
Seperti dikutip dari Strait Times, Senin (8/7/2013), saham di Asiana Airlines turun 6% dan diperdagangkan di level 4.810 won pada pukul 8:44 waktu Singapura. Di sesi sebelumnya, harga saham tersebut sempat meluncur ke level 4.630, yang terendah selama 39 bulan.
Asiana Airlines Boeing 777 yang jatuh di bandara San Francisco menewaskan dua penumpang setelah melakukan perjalanan udara dengan kecepatan di bawah ketentuan. Menurut laporan Badan Keamanan Transportasi Nasional (National Transportation Safety Board) Amerika Serikat, para kru penerbangan mencoba membatalkan pendaratannya beberapa detik sebelum menghantam pagar pembatas di depan landasan.
"Tragedi ini menodai Asiana sebagai maskapai penerbangan yang tangguh, dan jika para kru dinyatakan bersalah atas kecelakaan tragis tersebut, maka perusahaan akan menghadapi pukulan serius," ujar analis Woori Investment & Securities, Martin Song.
Dia menambahkan, anjloknya harga saham hari ini merupakan skenario terburuk pasca insiden tersebut.
Song juga memastikan kecelakaan tersebut dapat membuat para penumpang dari China enggan menggunakan maskapai tersebut. Akibatnya, permintaan penerbangan dari penumpang asing akan merosot tajam.
Sementara saham mitranya, Korean Air Lines CO Ltd., tercatat diperdagangkan di level 1,2% lebih tinggi. (Sis/Igw)