Twitter Bakal Raup US$ 1,8 Miliar dari IPO

Twitter Inc menetapkan harga saham perdana melebihi batas atas kisaran harga saham perdana yang ditawarkan US$ 23 - US$ 25 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Nov 2013, 09:52 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2013, 09:52 WIB
twitter-dana-131107b.jpg
Twitter Inc menetapkan harga perdana saham di level US$ 26 per saham pada Rabu (Kamis WIB). Penetapan harga perdana saham itu menandakan permintaan kuat dari investor.

Perusahaan media sosial ini meraup dana sekitar US$ 1,82 miliar atau setara Rp 20,5 triliun dari penawaran perdana saham (initial public offering/IPO). Jumlah dana yang diraup itu terbesar kedua untuk sebuah perusahaan internet. Bahkan melampaui hasil dana IPO Google pada 2004.

Twitter akan mulai perdagangan pada Kamis di Bursa Saham New York dengan kode saham TWTR. Perseroan melepas sekitar 70 juta saham ke publik atau 13% dari total saham yang beredar. Sebelumnya perseroan menawarkan harga perdana saham di kisaran US$ 23-US$ 25. Dalam penawaran perdana saham Twitter, Goldman Sachs bertindak sebagai penjamin emisi efek.

Dengan harga tersebut, kapitalisasi pasar saham Twitter mencapai US$ 14 miliar. Kapitalisasi pasar saham itu di atas perusahaan internet lainnya seperti Groupon, Yelp, dan di bawah Linkedln. Demikian mengutip dari Marketwatch, Kamis (7/11/2013).

Minat kuat terhadap penawaran perdana saham Twitter didorong ada harapan besar sama seperti Facebook. Perusahaan diharapkan cepat membangun bisnis periklanan online kuat. Akan tetapi Twitter masih belum menguntungkan.

Pada 2012, Twitter melaporkan rugi bersih sebesar US$ 79,4 miliar. Jumlah rugi itu lebih kecil dari 2011. Hingga sembilan bulan pertama 2013, Twitter melaporkan kerugian US$ 133,9 juta.

Sejumlah analis menilai, pengguna Twitter lebih dari 230 juta diharapkan terus berkembang meski pertumbuhannya melambat. Selain itu, Twitter juga dinilai memiliki posisi kuat untuk pasar iklan digital.

Analis RBC Capital, Mark Mahaney memberikan target harga saham Twitter US$ 33 dengan rekomendasi buy. Peringkat rekomendasi itu sebelum pra penawaran perdana saham. Sementara itu, Analis Topeka Capital, Victor Anthony juga memberikan rekomendasi buy dengan target harga US$ 54. (Ahm/*)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya