[ULASAN PASAR] Kecemasan Terhadap Tapering Bikin IHSG Tertekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah selama pekan kedua Desember 2013 didorong kekhawatiran pelaku pasar terhadap tapering.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Des 2013, 13:07 WIB
Diterbitkan 14 Des 2013, 13:07 WIB
prediksi-ihsg-130326b.jpg
Mengawali pekan kedua Desember 2013, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau selama dua hari berturut-turut. Namun pergerakan indeks saham di zona hijau ini tidak bertahan lama.

IHSG pun ditutup melemah 37 poin ke level 4.174 pada Jumat pekan ini. Selama sepekan IHSG melemah 0,14%. Sentimen bursa saham global dan regional berdampak terhadap pergerakan IHSG pada pekan ini. Kekhawatiran pelaku pasar terhadap rencana bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve untuk mengurangi dana stimulusnya (tapering) memberi tekanan ke bursa saham.

Hal ini ditandai dengan  data ekonomi Amerika Serikat yang membaik seperti tingkat klaim dan pengangguran turun ditambah data ritel penjualan mengalami kenaikan. Data ekonomi AS membaik itu membuat spekulasi bank sentral AS akan mempercepat penarikan dana stimulusnya pada Desember 2013.

Adapun rencana pengurangan stimulus moneter AS ini dikhawatirkan akan membuat dana asing keluar dari emerging market termasuk Indonesia.

Sentimen lain yang mempengaruhi bursa saham yaitu, tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menambah sentimen negatif. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) pun tembus 12.005 terhadap dolar Amerika Serikat pada pekan ini.

Lalu sebenarnya apa yang terjadi selama sepekan ini? Sektor saham apa saja yang telah menekan indeks saham? Berikut wawancara Liputan6.com dengan Research Analyst PT Recapital Securities Agustini Hamid: (Yas/Ahm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya