Kondominium Laris, Penjualan Intiland Melonjak

PT Intiland Development Tbk mencatatkan pra penjualan atau marketing sales mencapai Rp 2,53 triliun pada 2013.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Feb 2014, 10:38 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2014, 10:38 WIB
properti-130918c.jpg
Perusahaan pengembang properti, PT Intiland Development Tbk (DILD) mencatatkan pra penjualan (marketing sales) mencapai Rp 2,53 triliun pada 2013. Angka marketing sales itu naik 53,3% dibandingkan pencapaian 2012 senilai Rp 1,65 triliun.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono menuturkan, marketing sales melonjak didukung oleh momentum peluncuran beberapa proyek baru. Selain itu, tren meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk properti baik pada segmen hunian, perkantoran, maupun kawasan industri baik untuk bisnis dan ivnestasi.

"Nilai marketing sales mencapai Rp 2,53 triliun atau 15 persen lebih tinggi di atas target awal sebesar Rp 2,2 triliun," ujar Archied, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), yang ditulis, Kamis (6/2/2014).

Dari total nilai marketing sales itu, kontribusi tertinggi berasal dari proyek kondominium 1Park Avenue di Jakarta Selatan sebesar Rp 607,17 miliar atau sekitar 23,94%. Selanjutnya pengembangan South Quarter di kawasan TB Simatupang senilai Rp 483,74 miliar atau 19,07%.

Disusul kawasan perumahan Serenia Hills di Jakarta Selatan sebesar Rp 340,03 miliar atau 13,4% dari keseluruhan nilai marketing sales.
Sementara itu, kawasan industri Ngoro Industrial Parkt juga menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp 259,65 miliar atau sebesar 10,23%.

Praxis sebagai pengembangan mixed-use terbaru di Surabaya memberikan kontribusi marketing sales Rp 199,63 miliar atau sekitar 7,87%. Lalu Aeropolis mencatatkan penjualan Rp 140,86 miliar.

Target Kinerja 2014

Dengan pencapaian marketing sales pada 2013, perseroan memproyeksikan marketing sales dapat tetap meningkat, meski kondisi perekonomian nasional mendapatkan tekanan cukup berat. Hal itu didukung dari kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk properti, baik keperluan fasilitas hunian dan investasi.

"Kami proyeksikan marketing saels tahun ini naik 10% menjadi sekitar Rp 2,8 triliun," ujar Archied.

Berdasarkan data RTI, saham PT Intiland Development Tbk naik tipis 0,625 menjadi Rp 327 per saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 179,6 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya