Liputan6.com, Jakarta SCTV membuktikan akan memberikan tonotonan yang berbeda bagi pemirsa setianya lewat acara La Academia Junior Indonesia. Ajang pencarian bakat bernyanyi bagi anak umur enam sampai 12 tahun ini sangat menarik dan berbeda dari acara-acara sejenis yang pernah ada.
Seperti penampilan perdana La Academia Junior Indonesia, Senin (8/9/2014), acara terlihat lebih variatif karena peserta membawakan lagu dari beberapa genre. Penampilan Dila asal Bandung misalnya, ia membawakan lagu pop gubahan Dewi Lestari berjudul Malaikat Juga Tahu. Sedangkan penampilan kedua ditunjukkan oleh Neyza asal Medan yang mendendangkan lagu Laksamana Raja di Laut, yang beraliran Melayu.
Juga ada penampilan dari Vico yang juga berasal dari Medan. Pada kesempatan kali ini Vico menyanyikan lagu mellow Untuk Ayah Tercinta sambil meteskan air mata karena teringat akan almarhum ayahnya. Penampilan Vico juga membuat dewan juri ikut menangis.
Advertisement
Penampilan keempat diberikan oleh Al asal Tegal. Al menyanyikan lagu Aku Bukanlah Superman milik Lucky Laki, band yang beranggotakan anak-anak dari Ahmad Dhani, Al, El dan Dul.
kemudian penampilan kelima disajikan oleh Cinta, gadis kelahiran Solo ini menyanyikan lagu dangdut bernuansa Jawa berjudul Perahu Layar. Menurut juri Ira Maya Shopa atau Mama Ira, Cinta menyanyikan lagu tersebut dengan sangat sempurna.
Penampilan terakhir dari Hans asal Bandung. Dia bernyanyi lagu Damai Bersamamu dengan dua tekhnik vokal yang digabungkan menjadi satu. Hal itu dipuji oleh juri lain, Manji. "Gabungan antara teknik seriosa dan pop. Hans harus hati-hati dengan vibra, getaran itu tadi hampir lepas," ujar Manji dari meja juri, di Studio 9 SCTV, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (8/9/2014).
Dari penampilan keenam finalis La Academia Junior Indonesia tersebut bagi dewan juri sangatlah bagus. Kelima juri yang terdiri dari Mama Ira, Tante Dewi Gita, Nycta Gina, Rian D'Masiv dan Manji terlihat sangat menikmati keselurahan penampilan para finalis.