Liputan6.com, London - Noel Gallagher kembali buka suara soal perpecahan yang terjadi di tubuh Oasis. Kali ini, dirinya berbicara tentang perkelahian sengit yang pernah dialaminya dengan sang adik, Liam Gallagher di enam bulan terakhir Oasis, tepatnya saat mereka akan melakukan tur dunia yang belakangan jadi penampilan final Oasis.
Noel bercerita, pertengkaran yang terjadi saat itu jauh lebih besar ketimbang biasanya. Saking peliknya, Liam bahkan menghantamkan gitar ke kepala Noel selayaknya kampak.
"Aku dan Liam mengalami pertengkaran yang sangat keras di tiga minggu sebelum kami melakukan tur dunia. Jika biasanya hal-hal seperti ini mudah untuk dihentikan, kali itu semuanya benar-benar berbeda. Aku sungguh-sungguh seperti, masa bodoh dengan ini," kenang Noel seperti dikutip dari laman Female First, Minggu (8/11/2015).
Advertisement
Gara-gara pertengkaran itu, keduanya memilih untuk bepergian secara terpisah. Hal itu kabarnya bertahan hingga Oasis memutuskan bubar.
"Liam meyakinkanku jika aku adalah semacam puppet-master. Dia menyalahkan semua hal padaku. Dan itu terus meningkat, lalu meledak. Aku duduk di dalam mobil dan berpikir, 'kau tahu, cukup sudah, masa bodoh dengan itu, aku akan pergi. Kalau aku berpikir ada sebuah pencapaian yang masih tersisa, aku tidak akan meninggalkan Oasis. Kamu yang memberi nama itu, dan kita yang melakukan semua ini,'" tegas Noel.
Seperti diketahui, kelahiran Oasis terjadi di tahun 1991 tatkala Liam, sedang semangat-semangatnya terjun ke aliran musik bareng band barunya, The Rain.
Nama bandnya sendiri belakangan dirubah Liam menjadi Oasis setelah ia melihat poster Inspirals Carpets yang tengah manggung di The Oasis Leisure Centre. Lokasi tersebut memang kerap dijadikan arena konser yang konon mampu menampung setidaknya 3000 orang.
Singkat cerita, dalam kondisi itu, sang kakak, Noel Gallagher menawarkan diri bergabung ke Oasis. Dirinya pun menyodorkan sejumlah syarat. Salah satunya menjadi penulis lagu utama sekaligus pemimpin di sana.
Hasilnya, melalui dua album perdananya, Defitenely Maybe serta salah satu album yang paling bersejarah, (What's the Story) Morning Glory?, Oasis mulai dikenal sebagai salah satu band terbaik di dunia.
Reputasi tersebut bertahan hingga satu dekade, tepatnya semenjak mereka merilis album ketiga, Be Here Now, hingga meluncurkan album penutup, Time Flies... 1994-2009 di tahun 2010. Kalau ditotal, satu dekade tersebut telah melahirkan tujuh album yang bakal selalu didewakan para fansnya.(Feb/Rul)