Liputan6.com, Jakarta - Setelah dua pekan menjalani perawatan di rumah sakit, penyanyi Eddy Silitonga akhirnya menghembuskan napas terakhir di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2016) dini hari. Komplikasi penyakit yang diderita Eddy Silitonga, tak kuat ditahan musisi kelahiran Pematangsiantar, 17 November 1950 tersebut.
Direktur Medik dan Keperawatan RS Fatmawati, dr. Hamim menjelaskan tentang penyebab meninggalnya Eddy Silitonga. Menurut Hamim, pencetak hits "Biarlah Sendiri" ini mengalami gagal jantung stadium IV.
Advertisement
Baca Juga
"Beliau sudah dirawat kurang lebih dua minggu. Keluhannya sesak napas. Setelah diperiksa ternyata menderita jantung dan kencing manis. Komplikasi-lah," ujar dr. Hamim di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2016).
"Hasil pemeriksaan kondisi jantungnya memang kurang baik, atau bisa dikatakan gagal jantung stadium IV. Sempat dirawat di ICU karena masalah pernapasan," lanjutnya.
Berbagai upaya maksimal sudah dilakukan tim medis rumah sakit. Namun, lantaran banyaknya penyakit yang diderita Eddy Silitonga, makin menyulitkan proses penyembuhan. Hingga akhirnya Eddy Silitonga dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (25/8/2016) pukul 00.05 WIB dini hari.
"Diabetes melitusnya sebenarnya bisa dikontrol, tapi karena DM kecenderungannya menjadi memburuk. sekitar pukul 23.55 kondisi menurun, koma dan masuk apno (berhenti napas). Kami lakukan pertolongan kardivaskular dengan cara memijat jantung tapi tak berhasil. Jantungnya tidak mampu memompa darah," ungkap dr. Hamim.
"Akhirnya kondisi memburuk dan sekitar pukul 00.05 WIB, Pak Eddy Silitonga kami nyatakan telah meninggal dunia. Kami turut belasungkawa, semoha keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ia mengakhiri. (Ras/Gie)