Liputan6.com, Jakarta Kasus penganiayaan Riza Shahab dan Shyalimar Tahir diwarnai dengan aroma settingan atau rekayasa, untuk mendongkrak popularitas film masing-masing.
Riza Shahab dan Shyalimar juga merupakan aktor dan aktris yang sama-sama berada di bawah naungan Digital Film Media. Hal itu diungkap sendiri oleh sang produser, Shanker R.S.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau masalah RS ini, saya ditanya Pak Sunan (Pengacara Shyalimar), 'kenal RS enggak?' Iya, dia main di film 8 Hari Menaklukkan Cowok. Kalau Shyalimar kenal? 'Iya, dia main di Gunung Kawi'. Jadi, dua-duanya ini pemain saya," kata Shanker R.S di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (21/9/2016).
Shanker pun menyayangkan kasus ini bergulir di tengah masa promosi Riza Shahab untuk ffilm 8 Hari Menaklukkan Cowok. Karenanya, sebagai produser ia telah berniat untuk mendamaikan Riza dan Shyalimar tanpa prosedur hukum.
"Terus aku bicara sama RS, dia bilang 'benar ada kejadian, tapi saya tidak memukul duluan atau apa'. Terus saya kasih nasehat ke RS, kamu kan artis saya, Shyalimar juga artis saya, jadi saya bisa mendamaikan, karena kalau enggak kalian bakal habis uang banyak," ia menjelaskan.
Namun sebelum upaya perdamaian itu dilakukan, ia baru mengetahui bahwa kasus ini sudah sampai di tangan kepolisian. Insiden ini jadi mengingatkan ia akan kasus Julia Perez versus Dewi Persik beberapa tahun silam. Sebagai produser tentu ia menyayangkan.
"Rupanya, dia sudah pakai pengacara juga. Saya juga sudah bilang ke pak Sunan untuk coba didamaikan dulu, tapi ini malah jadi sama seperti kasus yang dulu (Jupe - Depe), sudah saling melapor," Shanker RS mengakhiri.