Eka Kurniawan, Ikon Prestasi Indonesia yang Gaungnya Mendunia

Novel karya Eka Kurniawan, salah satu penerima penghargaan dalam Festival Prestasi Indonesia, telah diterjemahkan ke berbagai bahasa

oleh Ratnaning Asih diperbarui 23 Agu 2017, 13:40 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2017, 13:40 WIB
Festival Prestasi Indonesia
Novel karya Eka Kurniawan, salah satu penerima penghargaan dalam Festival Prestasi Indonesia, telah diterjemahkan ke berbagai bahasa

Liputan6.com, Jakarta Penulis Eka Kurniawan terpilih sebagai satu di antara 72 orang yang menerima penghargaan dalam Festival Prestasi Indonesia. Acara yang digelar oleh Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP Pancasila) ini, berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, Senin dan Selasa (21-22/8/2017).

Penghargaan sebagai ikon prestasi ini ia dapatkan berkat kiprahnya di dunia kepenulisan yang bergaung hingga ke mancanegara.

Eka Kurniawan dikenal sebagai seorang novelis, cerpenis dan esais yang karyanya telah ditampilkan di berbagai media. Buku pertama yang ia rilis pada 1999, Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis, merupakan tugas akhirnya di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada.

Novel-novelnya kini telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa, yakni Inggris, Malaysia, Prancis, Belanda, Jerman, Korea, dan Jepang.

Novel perdananya, Cantik Itu Luka (2002), langsung menjadi salah satu kandidat yang dipertimbangkan dalam Khatulistiwa Literary Award—yang kini bernama Kusala Sastra Khatulistiwa.

Lelaki Harimau

Sementara novelnya yang lain, Lelaki Harimau, terpilih sebagai salah satu kandidat peraih The Man Booker International Prize tahun 2016. Ini adalah salah satu penghargaan paling bergengsi di bidang sastra pada tingkat internasional.

 

Lelaki Harimau berkisah tentang pembunuhan yang menggemparkan sebuah desa kecil. Namun, orang yang tertangkap basah sebagai pembunuh menyangkal perbuatannya. Ia mengaku bahwa ada harimau yang bersemayam dalam tubuhnya.

Karena pencapaian yang ia raih, pria kelahiran 28 November 1975 ini ikut dikirim dalam delegasi Indonesia ke eksibisi Frankfurt Book Fair 2016.

Sementara itu, selain Eka Kurniawan, tokoh lain yang mendapat penghargaan serupa dalam Festival Prestasi Indonesia adalah koreografer Eko Supriyanto, pianis Joey Alexander, atlet bulu tangkis Liliyana Natsir, seniman Bali I Gusti Kompyang Raka, dan lainnya.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya