Liputan6.com, Seoul- Jonghyun meninggal dunia dengan cara bunuh diri di apartemen Cheongdam, Seoul, Korea Selatan, pada 18 Desember 2017 lalu. Pria berusia 27 tahun itu tewas setelah menghirup karbon monoksida dari briket yang ia nyalakakan.
Salah satu perwakilan dari tim medis yang menangani kasus kematian Jonghyun pun diundang dalam program Entertainment Weekly. Tim medis bernama Kim Hui Seung itu pun menceritakan kronologi saat ia menemukan jasad Jonghyun.
Advertisement
Baca Juga
"Tempatnya sudah dipenuhi dengan asap. Kami baru bisa mencari korban setelah menghilangkan asap-asap itu dari ruangan," ungkapnya seperti dilansir situs allkpop, Minggu (23/12/2017).
"Setelah asap sudah menipis kami menemukan Jonghyun terkapar di samping tempat tidur. Saat kami tiba, kondisi korban sudah tak ada pergerakan, begitu juga dengan detak jantungnya," lanjutnya.
Pemakaman Jonghyun
Jonghyun telah dimakamkan pada Kamis (21/12/2017) setelah dua hari disemayamkan di Asan Medical Center Funeral Hall. Sejumlah keluarga, sahabat dekat pun datang mengantar Jonghyun ke pemakaman.
Dalam momen penuh air mata ini, sahabat Jonghyun yang tergabung di SHINee seperti Onew, Key, serta Taemin, mengucapkan selamat tinggal dengan membawa peti mati ke dalam mobil jenazah.
Selain itu, keluarga SM Entertainment seperti, Leeteuk, Eunhyuk dan Donghae dari Super Junior juga ikut menggotong peti jenazah yang dipimpin oleh Minho SHINee dan kakak Jonghyun.
Advertisement
Kilas Balik
Peristiwa bunuh diri yang dilakukan Jonghyun SHINee membuat para penggemar melakukan kilas balik atas perilaku lelaki yang meninggal di usia 27 tahun tersebut. Sebagian besar mencari pertanda bahwa Jonghyun SHINee memang berniat pamit dari para penggemar untuk selamanya.
Salah satunya adalah saat Jonghyun SHINee menggelar konser solo bertajuk "Inspired" pada 10 Desember lalu. Dilansir dari Soompi, Jumat (22/12/2017), kala itu ia sempat bercerita tentang lima lagu baru miliknya.
Salah satu lagu yang ia perkenalkan adalah lagu yang ia tulis sendiri, bertajuk “Only One You Need".
Dalam bahasa Korea, lagu ini bertajuk "Hwansang-Tong", yang makna harfiahnya adalah 'phantom pain'. Ini adalah fenomena dalam dunia medis atas rasa sakit yang muncul di bagian tubuh yang sudah tak ada. Ini umumnya terjadi pada orang yang mendapat tindakan amputasi.