Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan hidup yang dirasakan Shinta Bachir sangat berliku. Di tengah keterpurukan dirinya, sang ayah jatuh sakit.
Shinta Bachir pun hanya bisa bersedih lantaran dirinya tak memiliki uang sedikitpun untuk membantu pengobatan ayahnya. Dalam proses penyembuhan, ayahnya menggunakan BPJS.
Advertisement
Baca Juga
"Bapak waktu itu ambeien sama prostat, sempat dua kali operasi. Jujur waktu itu saya menyesal banget karena saya tidak ada biaya. Bapak pakai kartu bantuan dari Pemerintah," ujar Shinta Bachir, di Jl Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (1/6/2018).
Menggunakan fasilitas pemerintah, membuat pengobatan ayah Shinta Bachir tak spesial, dan harus mengikuti aturan yang ada.Â
Â
Pasrah
Sebagai anak yang tak memiliki uang, Shinta Bachir hanya bisa pasrah meski hatinya tersayat. Kala itu, ia pun merasa Tuhan tak adil.
"Lihat bapak dirawat bareng orang-orang itu perih hati saya. Tolong jangan ditiru ya, waktu itu saya merasa Allah itu enggak adil sama saya," jelasnya.
Â
Advertisement
Beri Bantuan
Meski begitu, Shinta Bachir tetap berdoa, dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Dititik pasrahnya, ia justru mendapatkan pertolongan Allah.
"Ternyata di balik itu semua Allah masih sayang sama saya. Jadi waktu itu aku pengin pindahin bapak, pengin kasih yang terbaik buat bapak, dan akhirnya bisa. Sekarang bapak sudah bisa pergi kemana-mana walau pakai tongkat," pungkasnya.
Â