Liputan6.com, Jakarta Di episode Seleb kali ini Kafka duduk tercenung di bangku panjang, di depan kamar perawatan Viona. La Suki dan Yayan datang. Eh, Mas Kafka, baru datang juga, atau belum pulang dari tadi malam, kata Yayan. Kafka hanya tersenyum.
La Suki tampak agak kikuk. Begitupun Kafka, keduanya tak saling menyapa. Fadil keluar dari dalam kamar, membawa tempat sampah, begitu melihat La Suki, pandangannya langsung berbinar.
Baru datang ya, tanya Fadil Iyo, baru aja nyampek. Mbak Viona bagaimana ?, baik-baik aja tho ?, tanya La Suki. Iya, baik-baik aja. Sebentar ya, gue mau buang sampah.
Advertisement
Baca Juga
LA SUKI mengangguk. Mas Kafka pasti tadi malam ndak tidur ya? Kalau Mas Kafka mau pulang, monggo lo, gantian sama kita, kata Yayan. Gampang deh, kata Kafka. Fadil kembali dengan kotak sampah yang telah kosong; sebentar ya, gue mau naruh ini di dalam...
FADIL meletakkan kotak sampah di bawah tempat tidur VIONA.
Bagaimana kelanjutan Seleb?
Kafka Terpaku
Di dalam kamar, Kafka dan La Suki mendekati tempat tidur Viona dari sisi berlawanan. Sekian detik KAFKA dan LA SUKI hanya berdiri terpaku di sisi tempat tidur. Keduanya kelihatan menahan tangis. Viona membuka mata, memandang Kafka sebentar, lalu beralih memandang La Suki.
Mbak, mbak udah baikan tho?, kata La Suki tersendat. Kafka hanya terpaku, seperti tidak tahu harus berkata apa. Viona mengusap matanya Gue mau ngomong sama kalian berdua, kata Viona, lalu meraih tangan Kafka dan tangan La Suki, menyatukan dengan tangannya.
Gue mau... gue mau... La Suki, lo gantiin gue jadi pacar Kafka, kata Viona tersendat-sendat. Kafka dan La Suki terperangah. Wajah gue udah rusak, Kaf, jelek, menakutkan, lanjut Viona.
Advertisement