Liputan6.com, Jakarta - Denada kini sedang mendampingi Shakira, putri semata wayangnya dalam menghadapi penyakit leukemia. Selama dua bulan terakhir, Denada menetap di Singapura untuk mengawal sang anak menjalani pengobatan di National University Hospital, Singapura.
Emilia Contessa, ibunda Denada, menjelaskan bagaimana perjuangan putrinya itu di sana.
"Ibu mana sih yang nggak sakit lihat anaknya sakit? Dalam proses pengobatan Shakira ini, saya paham Denada hancur. Saya bilang ke dia harus ikhlas," papar Emilia Contessa di ujung telepon kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.Â
Advertisement
Denada diketahui sudah mengeluarkan biaya yang tak sedikit untuk pengobatan sang putri. Sebagai single parent bahkan Denada harus menjual asetnya, apartemen mewah, untuk mendapakan uang demi biaya pengobatan Shakira.
Baca Juga
"Dena memang juga asetnya. Apartemen itu juga enggak ditempati kan. Dia butuh uang," kata Emilia.
Bantuan Mantan Suami
Soal biaya, Emilia Contessa membesarkan hati Denada. "Saya bilang ke dia, Dena harus tanggung semua, kamu kan ibunya. Kalau ada apa-apa, mama akan bantu," kata Emilia Contessa.
Mantan artis yang ngetop di era tahun 1970-an ini tak tahu persis apa kontribusi mantan suami Denada, Jerry Aurum.
"Saya kan tahu dari sisi anak saya saja," kata anggota DPD RI ini.
Advertisement
Penggalangan Dana
Beberapa teman Denada, kata Emilia, sempat tawarkan menggelar acara penggalangan dana. Tapi, Denada menolak.
"Nggak usah repot-repot. Saya tanggung sendiri," kata Denada.
Emilia selalu memberikan masukan agar Denada tetap bersyukur.
"Saya bilang Dena masih beruntung, anak sakit tapi ada aset yang bisa dijual untuk biaya pengobatan. Bagaimana dengan orang tua yang lain?," kata Emilia Contessa.
Bikin Buku
Denada malahan berencana bkin buku. Isinya tetang perjuangannya mendampingi sang anak dalam pengobatan.
"Sharing lebih baik kan," kata Emilia Contessa.
Saat ini Denada dan Shakira tinggal di apartemen tak jauh dari rumah sakit. Jika kondisi Shakira drop, Denada akan melarikannya ke rumah sakit untuk penanagan lebih serius. Itu dilakukan selama enam bulan, tahap pertama pengobatan dengan kemoterapi dua kali seminggu.
Advertisement