Liputan6.com, Jakarta Dimas Anggara, mengaku mendapat tantangan baru dalam film terbarunya, Dancing in the Rain. Dalam film tersebut, Dimas berperan sebagai Banyu, pria dengan gangguan spektrum autisme.
"Ada tantangan tersendiri, ya, tentu iya. Saya harus research selama dua bulan dan beradaptasi dengan peran tersebut tiga bulan,"ujarnya saat ditemui disela Meet and Greet Dancing in The Rain di Tangcity Mall, Kota Tangerang, Rabu (10/10/2018).
Dimas Anggara mengaku hanyut dalam peran yang ia bawakan. Paling terpenting selama berperan, Dimas harus menjaga tatapan mata, gerak tubuh, serta perkataan.
Advertisement
Baca Juga
"Itu yang paling susah, mata dan karakteristik harus tetap aman. Makanya saya bilang tadi sangat tertantang memerankan karakter ini," ujarnya.
Makanya, agar film ini tidak melenceng ke arah negatif, peran yang dibawakan Dimas Anggara diawasi penuh oleh tim psikolog. Mereka memantau tiap gerak gerik dan dialog Dimas dalam memerankan orang dengan spektrum autisme.
"Selama proses itu kita didampingi penuh oleh psikolog, itu untuk menjaga jangan sampai cenderung ke arah negatif," katanya.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Kagum kepada Aktor Cilik
Meski diawasi, Dimas mengaku masih bisa menikmati perannya ini. Dia pun mengaku takjub dengan pemain cilik, Gilang Oliver, yang memerankan karakter Banyu kecil.
"Dia kan juga memerankan peran yang sama seperti saya, keren banget aktingnya," ujarnya.
Advertisement
Sangat Berkesan
Dimas Anggara pun berharap film barunya bersama Bunga Zaenal dan Deva Mahendra ini bisa diterima masyarakat. Terlebih film ini merupakan film yang amat berkesan baginya.
"Ini film sesuatu banget buat saya. Ini film keluarga sekaligus tentang persahabatan, jadi sangat cocok ditonton semua kalangan," tuturnya. (Pramita Tristiawati)