Liputan6.com, Jakarta - Menjadi seorang aktor tentu harus bisa menjawab tantqangan dalam peran-peran yang dibintanginya. Dimas Anggara bisa membuktikannya lewat tokoh Banyu, pria berkebutuhan khusus dalam film Dancing In The Rain.
Ikut terlibat dalam film tersebut, Dimas Anggara mengaku merasa sangat bangga. Ia mendapat pelajaran banyak soal spektrum autism yang masih jarang diketahui orang.
"Saya bangga banget karena ini adalah sebuah peran yang sangat luar biasa. Dapet pembelajaran juga dari karakter itu sendiri. Jadi saya senang sekali bisa ikut serta untuk film ini," kata Dimas Anggara saat berkunjung ke kantor KLY, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
"Sebenernya untuk menjaganya sih sulit-sulit enggak. Selama scene itu, saya benar-benar keluar dari dunia saya sendiri. Dari setiap gestur saya jalan, tatap mata, semua saya ubah dari diri saya sendiri," lanjutnya.
Jaga Emosi
Bahkan, ada psikolog khusus yang selalu mendampingi Dimas Anggara selama berakting. Tugas psikolog tersebut adalah memerhatikan Dimas Anggara dalam memerankan anak berkebutuhan khusus, apakah sesuai atau tidak.
"Emosi saya selalu saya jaga, saya juga didampingi oleh psikolog. Yang benar-benar menjaga saya setiap sikap dan kata yang saya ucapkan. Jadi kalau ada yang menurut psikolog itu kurang (seperti anak berkebutuhan khusus), dia langsung minta di-cut," paparnya tentang film garapan Screenplay Films ini.
Advertisement
Terbawa ke Dunia Nyata
Saking maksimalnya, terkadang peran anak berkebutuhan khusus itu sampai terbawa ke kesehariannya.
"Sebenernya saya juga gak tau. Orang-orang di sekeliling saya yang justru bisa ngeliatnya. 'Ini Banyu banget nih'. Tapi harusnya gak lama sih nempelnya," ungkap Dimas Anggara.