Beraksi di Film Gundala, Hannah Al Rashid Merasakan Manfaat Pencak Silat

Hannah Al Rashid menyiapkan mental untuk bertarung di depan kamera.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jul 2019, 09:40 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2019, 09:40 WIB
[Bintang] Hannah Al Rashid
Preskon film Aruna dan Lidahnya (Nurwahyunan/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Bulan depan, film Gundala tayang di jaringan bioskop. Karya sineas Joko Anwar ini dibintangi Abimana Aryasatya, Tara Basro, Ario Bayu, dan Hannah Al Rashid. Hannah Al Rashid membocorkan ada sejumlah adegan baku hantam yang akan dilakoninya di film Gundala. Adegan ini menampilkan rangkaian jurus pencak silat. 

Selama syuting Gundala, Hannah Al Rashid menyiapkan mental untuk bertarung di depan kamera. Ia mengaku mengenal silat sejak umur 16 tahun. Hannah Al Rashid mengenal pencak silat dari ayahnya saat tinggal di Inggris. 

"Orang Inggris tertarik pencak silat karena adat istiadat dan budaya, termasuk musik serta ragam senjata yang digunakan. Dulu kami berkumpul dan berlatih bersama. Kami menerima banyak manfaat. Pencak silat mengajarkan kami disiplin, persaudaraan, saling menghormati sesama atlet,” beber Hannah Al Rashid kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, baru-baru ini.

Hannah Al Rashid menambahkan, “Pencak silat sangat membantu kami yang hidup di daerah rawan pengaruh negatif.”

 

 

 

 

 

Memamerkan

[Fimela] Hannah Al Rashid
Indonesian Movie Actors Awards 2019 (Adrian Putra/Fimela.com)

Dalam film Gundala, Hannah Al Rashid dan pemain lain memamerkan indahnya pencak silat Panglipur yang berbasis di Garut, Jawa Barat. Sementara Hannah Al Rashid tumbuh bersama pencak silat Gerak Ilham Makassar, Sulawesi Selatan. Ayah Hannah, Aidinal Al Rasyid, orang Bugis. Bagi Hannah Al Rashid, perbedaan ini justru menunjukkan betapa kayanya aliran pencak silat Nusantara. 

"Tapi Panglipur lebih indah gerakannya, kalau Gerak Ilham seperti orang yang berbicara straight to the point,” Hannah Al Rashid menukas.

 

Menarik

Hannah Al Rashid
Hannah Al Rashid (Foto: Nurwahyunan/Fimela.com)

Meski silat Panglipur lebih indah, Hannah Al Rashid menyebut Gerak Ilham Makassar tidak kalah menarik. Kondisi geografi Sulawesi Selatan sangat luas dari pegunungan hingga pesisir. 

"Gerakan silat dari pegunungan dengan pesisir berbeda. Yang memengaruhi pencak silat di daerah Melayu, termasuk Indonesia, setahu saya Jawa Barat, Sumatra Barat, dan Bugis-Makassar. Ketiganya memengaruhi gerak silat dari Malaysia hingga Indonesia Tengah. Beda aliran, tapi punya tujuan yang sama," pungkas Hannah Al Rashid.(Wayan Diananto)

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya