5 Fakta Di Balik Layar Joker, Film yang Dibintangi Joaquin Phoenix

Sebelum ke bioskop, simak dulu 5 fakta menarik film Joker berikut ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Okt 2019, 09:30 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2019, 09:30 WIB
Joaquin Phoenix sebagai Joker (Warner Bros/ DC Entertainment via IMDb)
Joaquin Phoenix sebagai Joker (Warner Bros/ DC Entertainment via IMDb)

Liputan6.com, Jakarta - Joker yang tayang di Indonesia mulai Rabu (2/10/2019) menyita perhatian dunia. Di luar pencapaiannya di berbagai festival film, Joker memicu kontroversi.

Penghayatan tingkat tinggi aktor Joaquin Phoenix sebagai Joker, dikhawatirkan menginspirasi masyarakat awam yang mentalnya kurang stabil untuk melakukan aksi serupa.

Seperti diketahui, Joker melakukan aksi penembakan di stasiun kereta api dan sejumlah ruang publik. Film Joker pun makin disorot.

Mau menonton Joker pekan ini? Sebelum ke bioskop, simak dulu 5 fakta menariknya berikut ini.

Joaquin Phoenix Nyaris Jadi Batman

Joaquin Phoenix (Photo by Joel C Ryan/Invision/AP)
Joaquin Phoenix (Photo by Joel C Ryan/Invision/AP)

Sebelum memerankan Joker, Joaquin Phoenix sempat dipertimbangkan untuk menjadi Batman di film Batman: Year One karya Darren Aronofsky.

Sayang, proyek Batman: Year One dibatalkan. Padahal, Darren Aronofsky sudah menyatakan keinginan meminang Joaquin Phoenix ke sejumlah media, pada September 2017.

Yang terjadi kemudian, pihak DC Comics bersama para petinggi Warner Bros. menggagas film Batman terbaru semester pertama tahun ini. Bintang film Twilight Saga, Robert Pattinson dipercaya menjadi Sang Manusia Kelelawar.

Terpisah dari DC Extended Universe

Justice League
Poster film Justice League. (Warner Bros / Twitter)

Joker merupakan film pertama sekaligus pembuka lini terbaru khusus untuk film-film DC Comics yang berdiri sendiri, yakni DC Black. Sineas Todd Phillips menyebut, Joker versinya terpisah dari film-film DC Extended Universe (DCEU).

Bahkan tidak bersinggungan dengan Batman yang akan dimainkan Robert Pattinson. Joker akan diikuti sejumlah biografi para musuh.

Salah satunya, film Birds of Prey yang memotret kehidupan Harley Quinn dalam memperjuangkan emansipasi para wanita di kota Gotham yang rusuh. Harley Quinn diketahui pernah memacari Joker.

Terpendek Kedua

Joker (2019)
Film Joker yang rilis 2019. (DC Films/Warner Bros. Pictures)

Joaquin Phoenix adalah pemeran Joker terpendek kedua dengan tinggi 177,8 cm. Ia hanya sedikit di atas Jared Leto, pelakon Joker di Suicide Squad yang punya tinggi 172,7 cm.

Yang menarik dalam Joker digambarkan, Arthur Fleck tinggal di apartemen kumuh dengan fasilitas ala kadarnya bersama sang ibu, Penny Fleck. Peran Penny Fleck pernah ditawarkan kepada aktris peraih 2 Oscar, Frances McDormand.

Sayang, bintang film Three Billboards Outside Ebbings Missouri ini menolak. Karakter Penny Fleck akhirnya jatuh ke tangan Frances Conroy.

Turun berat badan 23 Kilogram!

Joaquin Phoenix (Instagram/ @joaquinphoenix_rocks)
Joaquin Phoenix (Instagram/ @joaquinphoenix_rocks)

Demi Joker, Joaquin Phoenix menurunkan bobot hingga 23 kilogram. Aktor kelahiran 27 Oktober 1974 ini mengatur pola makan di bawah pengawasan tim dokter.

Joaquin mengonsumsi sejumlah sayur dan buah di antaranya apel, selada, dan kacang hijau rebus. Transformasi fisik ini membuat para kritikus yakin Joaquin akan masuk nominasi Oscar tahun depan.

Seperti diketahui, sejumlah aktor dan aktris yang menurunkan bobot demi peran pernah menang Piala Oscar di antaranya, Anne Hathaway (Les Misérables) dan Matthew McConaughey (Dallas Buyers Club).

Klarifikasi Lewat Media

Joker (2019)
Film Joker yang rilis 2019. (DC Films/Warner Bros. Pictures)

Terkait tudingan bahwa sejumlah adegan film Joker berpotensi menginspirasi mereka yang mentalnya kurang stabil untuk berbuat kriminal, Todd Phillips mengklarifikasi.

“Saya pikir banyak yang menulis kritik tanpa melihat filmnya, bahkan merasa tak perlu menonton. Saya berpendapat, mungkin Anda perlu menonton. Lebih tepatnya, menonton dengan pikiran terbuka,” ulas Todd saat diwawancara Insider, bulan ini.

Joaquin menambahkan, “Saya pikir kebanyakan dari kita bisa membedakan yang baik dari yang buruk. Ada pula yang tak mampu mengintepretasikan apa pun di antaranya, yang mereka inginkan.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya