Liputan6.com, Jakarta Indahnya dunia...
Usai pernikahanku dengan Raka di Negeri Jiran kami menikmati hangatnya sebagai pasangan pengantin baru.
Oh ya, aku, Andini mungkin dipandang orang-orang sebagai perempuan yang beruntung. Sebagai pesinetron, judul drama yang aku mainkan tak terlalu banyak. Tapi, orang melihatnya aku hidup nyaman, mewah.
Advertisement
Itu karena aku ‘disantuni’ oleh Bang Indra, pengusaha asal Sulawesi yang memang royal menghujani aku dengan materi. Publik tak tahu itu, karena mereka selalu aku suguhi imej Andini sebagai single woman dan punya usaha keluarga yang bikin aku bisa hidup mewah selain keran pemasukan dari honor berakting.
Hingga akhirnya Raka, pengusaha muda itu meminangku. Tentu, setelah aku meminta Bang Indra melepaskanku.
Bahkan, Bang Indra terpaksa tak mengaku hubungan kami ketika orang suruhan papanya Raka menginvestigasi latar belakangku. Termasuk mengkonfrontasi langsung pada Bang Indra.
Gemerincing Rupiah
Dunia serasa milik kami berdua. Aku yang sebenarnya pernah merasakan dekat dengan pria, tetap merasa takjub saat menjadi istri Raka.
Bang Indra memang memberikan materi. Bahkan seperti curhatku sebelumnya lantaran tergiur bisa belanja barang branded dan hidup mewah, aku sempat menerima kencan dengan sugar daddy.
Tapi semua itu sudah aku tinggalkan begitu Raka melamarku. Gemerincing rupiah Raka jelas lebih nyaring. Dan, ini yang penting: Raka memberikanku status.
Siapa yang nggak bangga menjadi istri pengusaha muda yang gagah. Bang Indra memang kaya raya, pengusaha daerah. Tapi, sejak awal aku memang tak mau hubungan itu diumbar. Soalnya aku dijadikan istri kedua.
Advertisement
Vakum Syuting, Bisnis Selow
Aku juga sudah jarang syuting sinetron. Karena aku sudah nyaman jadi istri pengusaha. Hehehe. Ya, buat apa banting tulang lagi, semua sudah disediakan dan berlimpah.
Ya paling keki sih si Rere, managerku. Soalnya karena aku tak terima job, dia jadi nggak sibuk dan tak dapat komisi dari honorku dong. Tapi, aku yakinkan dia, aku akan tetap bikin dia sejahtera. Hahaha
Raka tak mau aku meninggalkan dia terlalu lama karena syuting. Bahkan, dia jadi seperti malas-malasan datang ke kantor. Dia memang punya bisnis sendiri di luar membantu papanya.
Sempat Terguncang
Sejak menikah denganku, Raka mengaku tak lagi kontak intensif dengan teman-temannya. Sebelum kami ke pelaminan, lingkar dalam pertemanan Raka sempat terguncang sih.
Maklum mereka tak menyangka Raka menikah denganku. Ada juga yang menentang. Ya, ini yang namanya jodoh kan? Raka kok yang bersikukuh memilihku. Buatku itu sebuah karunia besar. Bukan aku lho yang mengejar-ngejar.
Dua belas tahun banting tulang sebagai pesinetron, aku bisa menikmati masa sebagai madame, saat ini. Bangga sekali jadi istri pria yang tadinya diincar banyak sosialita.
Advertisement
Putri Kerajaan
Apalagi, aku sempat dengar dari sumber dekat Raka, sebenarnya suamiku ini dulu sempat dijodohkan dengan putri kerajaan Negeri Jiran. Pergaulan luas Raka memungkinkan dia juga jadi incaran perempuan negeri seberang.
Ada kawan yang menjadi mak comblangnya. Tapi, entah mengapa Raka saat itu seperti tak tertarik menjalin hubungan lebih jauh dengan sang putri. Bahkan malahan dia sempat pacaran dengan seorang penyanyi sebelum menikahiku.
Dan, jodohnya ternyata denganku.
Terkuak Rahasia Pahit
Ternyata setiap orang punya 2 sisi yang bisa saja bertolak belakang. Sehari-hari Raka memang berpembawaan tenang. Manner-nya juga terjaga saat memperlakukan orang.
Beberapa bulan setelah pernikahan kami terkuaklah fakta bahwa hubungan suami istri kami belakangan menjadi tak enak. Duh, aku tak mau mengungkap lebih jauh karena itu benar-benar membuat aku shock.
Benarkah Raka sempat berobat pada ahli dan belum juga sembuh? Aku sebagai istri harus patuh, tapi sebagai perempuan aku tak mau diperlakukan seperti ini.
Advertisement
Sisca Kepo
Di tengah kemewahan dalam hidupku yang dilihat orang, sebenarnya batinku menjerit. Sisca, sahabatku seperti mencium gelagat itu.
“Senyum elo nggak lepas nih, Din? Tuh kayak memendam sesuatu deh,” kata Sisca setiap melihat pose-poseku saat berlibur dengan Raka.
Kali ini aku nggak mau ngomong ‘ember’. Nggak mau curhat untuk urusan yang satu ini. Aku malu. Aku kecewa. Dan juga marah. Tapi, aku tak mau melampiskan itu ke Raka.
Dia sudah baik padaku. Dia percaya aku sebagai istri yang akan membahagiakan dia. Dia limpahkan aku dengan banyak materi dan kenyamaman hidup. Dia memberi aku status.
Teringat Bang Indra
Belakangan, seringkali aku teringat sosok Bang Indra. Pria yang dulu juga memberikanku limpahan materi. Tapi tentu tak sebanding dengan yang diberikan Raka, suamiku kini.
Di suatu masa Bang Indra tempat sandaranku. Lantas kini aku menghadapi kenyataan kondisi Raka yang membuat aku tak nyaman sebagai istrinya.
Apakah ini hukuman karena aku durhaka pada Bang Indra?
Sesaat sebelum Raka menikahiku, aku sempat memohon agar suami siriku itu tak membuka kedokku pada keluarga Raka, tak ungkap hubungan kami.
Dan, itu dipenuhi Bang Indra.
Ternyata, ‘alam’ punya caranya sendiri. Jangan-jangan Tuhan memang murka karena aku menutupi kenyataan dan mengumbar kebohongan serta melukai Bang Indra demi dinikahi Raka.
Aku durhaka dengan suami siriku, dan ini akibat yang kutanggung….
(Tamat)
(Josephine S)
Disclaimer:
Kisah dalam cerita ini adalah milik penulis. Jika ada kesamaan jalan cerita, tokoh dan tempat kejadian itu hanya kebetulan. Seluruh karya ini dilindungi oleh hak cipta di bawah publikasi Liputan6.com.
Advertisement