Liputan6.com, Jakarta FTV SCTV kali ini tentang Ana (22) gadis cantik dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang tukang kredit perabotan keliling dengan mobil pick up. Suatu hari ayahnya jatuh sakit dan nggak bisa bawa mobil. Kebetulan Ana yang belum dapat pekerjaan dan masih menganggur menggantikan tugas ayahnya.
Ana tidak malu keliling menjajakan perabotan. Tapi jadi penjual perabotan ternyata gak mudah. Ana harus sabar menghadapi konsumen yang cerewet dan bawel, ada juga ibu-ibu pelanggan yang sembunyi ketika ditagih angsuran kredit barang, ada yang suka nyacat barang jualannya dan nawar dengan harga murah, dan banyak lagi. Belum lagi preman yang minta uang keamanan. Ana juga sering digoda cowok iseng.
Ana baru merasakan beratnya pekerjaan ayahnya selama ini. Ayahnya masih bisa menguliahkan dirinya hingga lulus. Sayang, setelah jadi sarjana dirinya belum dapat pekerjaan. Ana janji jika nanti sudah dapat pekerjaan mapan akan minta ayahnya berhenti bekerja, biar dirinya yang menghidupi sang ayah. Ana ingin membahagiakan ayahnya yang sudah tua dan sering sakit-sakitan.
Advertisement
FTV SCTV masih berlanjut...
Baca Juga
Musibah
Siang itu Ana mengalami hari yang sial dalam hidupnya. Tanpa sengaja Ana yang mau menghindari penyeberang jalan, membanting setir dan menabrak sebuah mobil sedan mewah. Body mobil mewah penyok dan lampu belakang hancur. Ana sendiri tidak apa-apa. Tapi Denis (25) pemilik mobil mewah marah bukan main. Mana dirinya lagi pusing dengan pekerjaan di kantor. Ana memohon maaf pada Denis. Dia berjanji akan mengganti kerusakan. Denis gak mau tahu, pokoknya mobilnya harus diperbaiki seperti baru lagi. Polantas datang, menilang dan menahan mobil pick up Ana karena Ana ternyata gak punya SIM. Denis menelepon bengkel untuk mengambil mobilnya. Denis ngasih kartu namanya pada Ana untuk datang ke kantornya besok buat urusan ganti rugi. Ana pulang dengan wajah sedih. Pak Rahmat menyabarkan Ana, ini namanya musibah.
Advertisement
Sedang Sakit
Besoknya Ana datang ke kantor Denis. Dia kaget ketika diberitahu Denis jika biaya perbaikan mobilnya mencapai 50 juta. Ana memohon kebijaksanaan Denis, dirinya orang miskin dan ayahnya sedang sakit. Dia tidak memiliki uang sebanyak itu. Denis diam-diam suka pada Ana yang cantik natural dan sederhana.
Ana bersedia mencicil ganti rugi jika nanti dirinya sudah dapat pekerjaan. Denis lalu tanya, Ana lulusan apa. Denis gak nyangka Ana lulusan sarjana. Denis lalu memberi pekerjaan kepada Ana sebagai asistennya. Nanti gajinya akan dipotong tiap bulan separo untuk ganti rugi. Ana bersedia, malah senang karena akhirnya dapat pekerjaan. Sejak itu Ana mulai kerja di kantor Denis.
Tapi rupanya ini akal-akalan Denis supaya bisa dekat dengan Ana. Sebagai asisten Ana dikasih tugas ringan seperti bikinin kopi, membersihkan meja kerja, memfoto copy, dan yang paling sering nemenin Denis saat meeting dan makan siang. Ana tadinya menurut saja, tapi lama-lama dia jadi tidak enak. Dia minta Denis ngasih pekerjaan yang sesuai dengan ilmunya. Tapi Denis malah mengancam akan memecat Ana jika protes. Disini dia jadi bosnya.
Kebangkrutan
Sementara itu Regina (24) tunangan Denis cemburu melihat Denis dekat dengan Ana. Dia menuduh Denis selingkuh. Denis bilang kalau Ana karyawan baru. Denis berdalih mesti membimbing Ana karena masih baru. Regina pun meminta Ana jangan macam-macam dan mendekati kekasihnya.
Regina lalu minta Denis memindahkan Ana ke bagian OB. Denis bilang Ana lulusan sarjana, masak dikasih job OB. Tapi Regina yang punya saham besar di perusahaan ini merasa lebih berkuasa. Ana sendiri hanya menurut, yang penting gak sampai dipecat. Meskipun Denis sudah mengikhlaskan Ana tidak usah mengganti rugi kerusakan mobilnya. Tapi Ana butuh pekerjaan untuk mengobatkan ayahnya.
Ana yang sebenarnya mulai menyukai Denis lalu berusaha menjaga jarak dengan Denis. Tapi Denis rupanya tak bisa jauh dari Ana. Beberapa kali dia mencuri kesempatan menemui Ana di belakang Regina. Dia meyakinkan Ana jika dirinya cinta padanya, dia tidak pernah menyukai Regina. Dia terpaksa menerima perjodohan dengan Regina, karena berhutang budi pada orangtua Regina yang telah menyelamatkan perusahaan keluarganya dari kebangkrutan.
Advertisement