Maia Estianty soal Wabah Corona Covid-19 di Indonesia: Manusia Suka Menzalimi Alam

Maia Estianty memotret langit Jakarta pada jam 11 siang. Melihat langit biru Ibu Kota saat wabah Corona Covid-19, ia pun berbagi pendapat.

oleh Wayan Diananto diperbarui 05 Apr 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2020, 13:00 WIB
Maia Estianty (Foto: Instagram @maiaestiantyreal)
Maia Estianty (Foto: Instagram @maiaestiantyreal)

Liputan6.com, Jakarta - Wabah Corona Covid-19 di Indonesia meluas. Jumlah kasusnya mencapai lebih dari 1.500 dengan angka kematian di atas 100. Wabah ini mengundang keprihatinan berbagai kalangan, termasuk para seleb. Maia Estianty, salah satunya.

Tak mau larut dalam kekhawatiran, Maia Estianty menggalang bantuan untuk tim dokter dan perawat di sejumlah rumah sakit.

Lebih dari itu, Maia Estianty mencoba berpikir positif di tengah wabah Corona Covid-19 yang melumpuhkan berbagai sektor industri, termasuk hiburan.

Kamis (2/4/2020) kemarin, Maia Estianty memotret langit Jakarta dari kaca jendela apartemennya. Langit Jakarta yang memayungi sejumlah gedung pencakar langit dan rumah-rumah penduduk tampak biru bermandikan awan putih.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Langitnya Biru Terus

Unggahan Maia Estianty (Foto: Instagram @maiaestiantyreal)
Unggahan Maia Estianty (Foto: Instagram @maiaestiantyreal)

Foto itu kemudian diunggah Maia Estianty di akun Instagram terverifikasi miliknya. Saat itulah, pencipta lagu “Aku Baik-baik Saja” dan “Aku Pasti Kembali” ini menemukan hikmah di balik wabah Corona Covid-19.

Jakartaku. Tiap jam 11 siang aku lihat di jendela apartment dan Jakartaku beberapa hari semenjak kita work from home, langitnya biru terus,” ungkap musisi kelahiran Surabaya, 27 Januari 1976 ini.

Jakarta Oleh Tuhan Diistirahatkan

Maia Estianty (Foto: Instagram @maiaestiantyreal)
Maia Estianty (Foto: Instagram @maiaestiantyreal)

Ah indahnya Jakarta kalo begini. Ini cuma foto dari HP aja, biru langitnya,” imbuh Maia Estianty. Ia lantas terkenang masa Jakarta sebelum wabah. Hiruk pikuk manusia berikut sepeda motor dan mobil yang mengular di atas aspal hitam menjadi makanan sehari-hari.

Selama ini Jakarta terlalu banyak asap, terlalu banyak polusi. Dan oleh Tuhan diistirahatkan (secara) paksa sejenak,” Nyonya Irwan Mussry berbagi pendapat.

Supaya Alam Kembali Normal

Unggahan Maia Estianty (Foto: Instagram @maiaestiantyreal)
Unggahan Maia Estianty (Foto: Instagram @maiaestiantyreal)

Maia Estianty melanjutkan, “Itu mungkin yang dibilang juga, manusia suka menzalimi alam. Maka kita dihukum juga akhirnya supaya alamnya kembali normal.

Ia membubuhkan emotikon tangan menjura berikut tagar semakin tua semakin bahagia serta saat virus Corona ada.

Perspektif Maia Estianty yang positif dan menyejukkan membuat warganet merasa teduh. Dalam tiga jam, lebih dari 46 ribu warganet mengirim tanda hati termasuk Yuni Shara. 

Dibersihkan Sama Gusti Allah

Maia Estianty (Foto: Instagram @maiaestiantyreal)
Maia Estianty (Foto: Instagram @maiaestiantyreal)

Di kolom komentar, pelantun “Mengapa Tiada Maaf” menulis, “Lagi dibersihin polusine sama Gusti Allah. Nanti biar manusia lebih sehat kabeh. Amin, stay safe yo Mai and family.

Warganet lain berbagi cerita ketika berkunjung ke Jakarta sebelum wabah Corona Covid-19.

Saya pernah ke Jakarta dan heran, kok mendung terus. Ternyata kata sopir taksi online, itu polusi asap,” tulisnya.

Warganet lain menyambung ujaran Maia Estianty dengan doa dan harapan. “Langit biru yang cerah. Semoga juga menyehatkan jiwa raga kita,” cuitnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya