Gara-Gara Poligami, Ibnu Jamil Dilabrak Warganet

Liputan6.com, Jakarta Apes menimpa Ibnu Jamil. Baru-baru, ini ia menjadi sasaran tembak warganet terkait isu poligami. Ibnu Jamil mendapat pesan langsung atau DM di akun Instagram terverifikasinya.

Isinya labrakan gara-gara berpoligami. “Dasar cowok breng**k. Istri enggak bisa hamil malah poligami, sok kecakepan banget!” cetus seorang warganet yang namanya disamarkan Ibnu Jamil.

Sang aktor mengunggah tiga tangkapan layar berisi labrakan yang ditujukan padanya. Labrakan lain buat Ibnu Jamil berisi, “Alih-alih nurut sama orangtua, padahal kayaknya sih atas nafsu diri sendiri. Ck ck, fu*k boy, doyan poligami.”

Menyertai unggahan ini, Ibnu Jamil mentwit, “Hamba salah apa Tuhan. Emang poligami salah? *eh* Emang keterlaluan nih si firman! Ntar kalau ketemu gue bantu bilangin deh.”

Bukannya berempati, sejumlah selebritas melontar reaksi kocak di kolom komentar. Vicky Nitinegoro misalnya, “Dasar cowok breng**k! Makanya aku enggak mau nikah sama cowok!”

Senandung Nacita dan Tika Bravani pun menertawakan Ibnu Jamil. Ibnu Jamil dimarahi penduduk Instagram soal poligami rupanya gara-gara perannya sebagai Firman di film Mudik.

Tak hanya di Instagram, warga Twitter pun mengulas Mudik. Akun @NoniZara beropini, ketidakmampuan seorang istri dalam memiliki momongan justru membutuhkan dukungan moral dan perhatian dari pasangannya.

Mudik menceritakan pasutri Firman dan Aida (Putri Ayudya) yang pulang kampung dalam kondisi menyimpan konflik. Film ini karya sineas Adrianto Dewo yang dulu meraih Piala Citra FFI 2014 lewat Tabula Rasa.

Diproduksi Relate Films dan Lifelike Pictures, Mudik yang juga diperkuat Asmara Abigail serta Yoga Pratama ini tayang di Mola TV. Produser Lifelike Pictures, Sheila Timothy, berbagi cerita.

“Bukan hanya menceritakan perjalanan fisik ke kampung halaman, Mudik perjalanan membahas spiritualitas. Jangan heran apabila, emosi sebagian penonton ikut terbawa,” beber produser film Pintu Terlarang.

Terkait Ibnu Jamil yang dilabrak warganet, Sheila Timothy berpendapat, “Konflik Mudik terasa lekat dan dekat dengan situasi nyata di masyarakat, sehingga memicu perbincangan dan emosi sejumlah netizen.”