Liputan6.com, Seoul - Minggu lalu episode terakhir drama Korea sukses Mr Queen berakhir. Tak ada lagi tingkah kocak Ratu So Yong (Shin Hye Sun) bersama dua pengiringnya, atau kesalahpahaman dengan selir Hwa Jin yang diperankan oleh Seol In Ah.
Dalam sebuah wawancara dengan media setelah drakor ini tamat, Seol In Ah mengaku gugup menjalani syuting Mr Queen.
Advertisement
Baca Juga
"Aku gugup dan merasa tertekan karena sudah cukup lama aku tidak tampil di drama sejarah. Namun waktu yang kulalui terasa menyenangkan. Karena kerja tim antara aktor, staf, dan sutradara terjalin baik, aku bisa dengan nyaman berakting tanpa tekanan yang kukira bakal ada," tuturnya, seperti diwartakan Soompi baru-baru ini.
Ia terakhir berakting di drama sejarah atau sageuk, di The Flower in Prison pada 2016.
Syuting Penuh Canda
Wanita 25 tahun ini lantas menceritakan situasi saat syuting yang penuh canda tawa.
"Kami bercanda sesuai peran kami," kata dia. Misalnya saja saat ia mendekati Shin Hye Sun, pemeran dua dayangnya yakni Cha Chung Hwa dan Chae Seo Eun meminta sang aktris utama untuk berhati-hati.
"Ada banyak bloopers gara-gara Byulgam Hong. Sampai kami tertawa selama 30 menit," tuturnya, menyebut peran yang dimainkan Lee Jae Won.
Advertisement
Puji Lawan Main
Ia juga memuji para lawan mainnya. Shin Hye Sun ia sebut selalu tersenyum dan baik hati, meski memiliki jadwal yang sangat padat.
Seol In Ah juga merasa senang bisa reuni dengan Kim Jung Hyun, rekannya di drakor School 2017. "Aku merasa tenang dan merasa ada kedekatan dengannya di lokasi syuting. Aku bisa masuk makin dalam ke peranku karena ia memberikan perhatian dan menunjukkan fokusnya," kata dia.
Melatih Suara
Meski pernah berakting di drama sageuk, Seol In Ah tetap berlatih untuk menampilkan karakternya secara meyakinkan. Ia belajar merendahkan nada suara, dan berlatih membaca dengan pelan, untuk memberikan intonasi yang pas untuk drama genre ini.
Â
Advertisement
Serangan Warganet
Meski banyak mendapat kenangan indah dari lokasi syuting, Seol In Ah mengaku ada saat di mana hatinya terasa nyeri. Yakni saat ia memantau komentar jahat warganet yang ditujukan kepadanya.
"Saat itu terjadi, keluarga dan manajerku akan memberi perhatian kepadaku, untuk menstabilkan mentalku," tuturnya.