Lirik Lagu 16/01 dari Iwan Fals dan Sandrayati Fay, Kritik Sosial Soal Adu Domba Masyarakat

Iwan Fals berkolaborasi dengan penyanyi anyar Sandrayati Fay lewat single baru 16/01. Berikut lirik lagu 16/01.

oleh Wayan Diananto diperbarui 01 Agu 2021, 14:30 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2021, 14:30 WIB
Iwan Fals dan Sandrayati Fay. (Foto: Instagram @billboard_ina)
Iwan Fals dan Sandrayati Fay. (Foto: Instagram @billboard_ina)

Liputan6.com, Jakarta - Iwan Fals kembali dengan single baru bertema kritik sosial berjudul unik, “16/01.” Tak sendiri, ayah Galang Rambu Anarki ini menggandeng musikus indi Sandrayati Fay.

“16/01” menyorot masyarakat Indonesia yang belakangan gampang terpecah belah oleh banyak hal termasuk agenda politik dan wabah Covid-19. Liriknya terang-terangan menyentil cebong dan kadrun.

Iwan Fals dan Sandrayati Fay juga mengajak pendengar berdoa dan tak lupa bergembira untuk menguatkan suasana hati di tengah pandemi. Penasaran? Berikut lirik lagu “16/10” dari Iwan Fals dan Sandrayati Fay.

 

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ini Lagu Saya Buat...

[Fimela] Iwan Fals
SCTV Music Awards 2019 (Bambang E. Ros/Fimela.com)

Ini lagu saya buat tanggal 16 November 2020

Sebagian syair dan nadanya tanggal 1 Juni 2021

Dan sampai detik ini masih terus tumbuh

Tentang apa ya?

Ah entahlah

Tentang apa saja

Yang jelas dasarnya cinta

Cinta, cinta, cinta

 

Saat saudaraku diadu domba

Diadu domba, kayak lagunya Bang Haji dong

Iya, oleh siapa

Ya, oleh pikirannya sendirilah

Yang pasti ada yang mengadu, sudah barang tentu manusia

Manusia pengadu, yang pasti bukan situ, ciye!

 

Saling curiga kok enggak kelar-kelar?

Cebong, kampret, kadrun, kodrun

Ah, entahlah!

Apalagi setelah ini?

Taliban, saliban, ah atau apalagi?

Padahal, yang namanya covid enggak jelas sampai kapan

Gak jelas sampai kapan (sampai kapan)

Sampai kapan (sampai kapan)

Sampai kapan

Sampai kapan

Sampai kapan

Sampai kapan

 

Ketidakadilan begitu jelas di depan mata

Pilih kasih membuat orang jadi tak percaya

Pancasila yang dipuja di mana, begitu pun dengan agama

Sementara di hapeku semakin banyak iklannya

 

Terserahlah gimana caranya yang penting hati senang

Supaya tubuh kuat dan kebal, penyakit tak mudah datang

Hati-hatilah beberapa negara sudah siap perang

Kita di sini santai sajalah

Dan jangan lupa berdoa, sambil badan digoyang-goyang

Marilah berdoa, sambil badan digoyang

(Marilah berdoa, sambil badan digoyang)

 

Berdoa penting, goyang-goyang penting!

Penting, penting, penting Israel, Palestina, China, Amerika, sebagian Negara Afrika, Amerika Latin, Rusia

Indonesia

 

Ini lagu yang kita buat

Karena memang harus dibuat (harus)

Demi membangunkan (bangun)

'Tuk menerangkan pikiran lagi (pikiran)

Dan hati, dan jiwa (hati, jiwa)

Perasaanlah, dan masih lagu ini (perasaan)

Tumbuh, tumbuh, tumbuh, tumbuh (tumbuh)

Yang jelas gara-gara covid sialanlah, lagu ini tercipta

 

Lagu tercipta yang penting sehat (Lagu tercipta yang penting sehat)

Digoyang-goyang sambil berdoa (Digoyang-goyang sambil berdoa)

Sambil berdoa, digoyang-goyang (Sambil berdoa, digoyang-goyang)

Yang penting sehat lagu tercipta (Yang penting sehat lagu tercipta)

 

Lagu tercipta yang penting sehat (Lagu tercipta yang penting sehat)

Digoyang-goyang sambil berdoa (Digoyang-goyang sambil berdoa)

Sambil berdoa, digoyang-goyang (Sambil berdoa, digoyang-goyang)

Yang penting sehat lagu tercipta (Yang penting sehat lagu tercipta)

Rrrrr Rrrrr Rrrrrrrrrr

Rrrrr Rrrrr Rrrrrrrrrr

Rrrrr Rrrrr Rrrrrrrrrr

 

Lagu tercipta yang penting sehat (Lagu tercipta yang penting sehat)

Digoyang-goyang sambil berdoa (Digoyang-goyang sambil berdoa)

Sambil berdoa, digoyang-goyang (Sambil berdoa, digoyang-goyang)

Yang penting sehat lagu tercipta (Yang penting sehat lagu tercipta)

Rrrrr Rrrrr Rrrrrrrrrr

Rrrrr Rrrrr Rrrrrrrrrr

Rrrrr Rrrrr Rrrrrrrrrr

 

Lagu tercipta yang penting sehat

Digoyang-goyang sambil berdoa

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya