Makna Tersembunyi di balik Lagu "One Of The Girl", Dinilai Kontroversi dan Provokatif

Pelajari arti one of the girl dari lagu The Weeknd, Jennie BLACKPINK & Lily-Rose Depp. Analisis lirik, makna, dan kontroversi di balik lagu ini.

oleh Shani Ramadhan Rasyid diperbarui 12 Feb 2025, 02:31 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2025, 02:31 WIB
arti one of the girl
arti one of the girl ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Lagu "One of the Girls" yang dinyanyikan oleh The Weeknd, Jennie BLACKPINK, dan Lily-Rose Depp telah menarik banyak perhatian sejak dirilis pada 23 Juni 2023. Selain kolaborasi unik antara tiga artis ternama, lagu ini juga menuai kontroversi karena liriknya yang provokatif. Mari kita telusuri lebih dalam tentang arti one of the girl dan berbagai aspek menarik di balik lagu ini.

Latar Belakang Lagu "One of the Girls"

Lagu "One of the Girls" merupakan bagian dari soundtrack serial TV HBO "The Idol". Serial ini dibintangi oleh The Weeknd dan Lily-Rose Depp, sementara Jennie BLACKPINK juga tampil sebagai pemeran pendukung. Lagu ini pertama kali muncul dalam episode 4 serial tersebut yang berjudul "Stars Belong to the World".

Proses pembuatan lagu ini cukup menarik. The Weeknd menulis lagu ini bersama dengan produser Mike Dean, Sam Levinson (sutradara The Idol), dan Lily-Rose Depp sendiri. Kolaborasi unik ini menghasilkan sebuah lagu dengan nuansa gelap dan sensual yang menjadi ciri khas The Weeknd.

Sebelum dirilis secara resmi, lagu ini sempat bocor melalui Instagram Live The Weeknd pada 10 April 2023. Saat itu, lagu ini masih berjudul "One of the Girls (Tough Love)". Kemudian, preview lagu ini juga diputar dalam acara pop-up Calvin Klein Capsule yang dihadiri Jennie di Seoul pada 10 Mei 2023.

Analisis Lirik "One of the Girls"

Untuk memahami arti one of the girl, kita perlu menganalisis lirik lagu ini secara mendalam. Berikut beberapa baris kunci dari lirik lagu tersebut beserta interpretasinya:

"Lock me up and throw away the keyHe knows how to get the best out of meI'm no force for the world to seeTrade my whole life just to be"

Bait pembuka ini menggambarkan seseorang yang rela menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada orang lain. Frasa "lock me up" menunjukkan keinginan untuk dikuasai, sementara "throw away the key" menekankan bahwa penyerahan diri ini bersifat permanen. Baris ketiga dan keempat mengindikasikan bahwa sang tokoh rela mengorbankan segalanya demi hubungan ini.

"Tell nobody I control youI broke you just to own youThey can't tell that I love you'Cause you're loyal, baby"

Bait ini menggambarkan dinamika kekuasaan dalam hubungan tersebut. Sang dominan mengakui bahwa ia mengendalikan pasangannya, bahkan sampai tahap "menghancurkan" untuk memilikinya sepenuhnya. Namun, ada juga indikasi bahwa hubungan ini dirahasiakan dari dunia luar.

"We don't gotta be in love, noI don't gotta be the one, noI just wanna be one of your girls tonight"

Refrain lagu ini mengungkapkan arti one of the girl yang sebenarnya. Sang tokoh tidak menginginkan cinta atau komitmen jangka panjang. Ia hanya ingin menjadi "salah satu dari gadis-gadis" milik pasangannya untuk satu malam saja. Ini menggambarkan hubungan yang bersifat sementara dan lebih menekankan pada aspek fisik daripada emosional.

Makna di Balik "One of the Girls"

Setelah menganalisis liriknya, kita bisa menarik beberapa kesimpulan tentang makna lagu "One of the Girls":

  1. Eksplorasi Dinamika Kekuasaan: Lagu ini menggambarkan hubungan yang tidak seimbang, di mana satu pihak memiliki kendali penuh atas yang lain. Ini bisa dilihat sebagai representasi dari berbagai jenis hubungan yang tidak sehat dalam kehidupan nyata.
  2. Kritik terhadap Objektifikasi: Meskipun liriknya eksplisit, lagu ini bisa ditafsirkan sebagai kritik terhadap objektifikasi dalam industri hiburan. Frasa "one of your girls" bisa merujuk pada bagaimana wanita sering diperlakukan sebagai objek dalam industri ini.
  3. Penggambaran Hubungan Sementara: Lagu ini juga menggambarkan fenomena hubungan singkat atau one-night stand yang semakin umum di masyarakat modern. Ini mengangkat pertanyaan tentang nilai-nilai tradisional versus kebebasan seksual.
  4. Eksplorasi Sisi Gelap Kemanusiaan: The Weeknd dikenal sering mengeksplorasi tema-tema gelap dalam musiknya. Lagu ini bisa dilihat sebagai representasi dari sisi-sisi gelap dalam diri manusia yang jarang dibicarakan secara terbuka.

Kontroversi Seputar "One of the Girls"

Sejak dirilis, lagu "One of the Girls" telah menuai berbagai kontroversi. Beberapa kritik yang muncul antara lain:

  • Lirik Eksplisit: Banyak pihak menganggap lirik lagu ini terlalu vulgar dan tidak pantas, terutama mengingat Jennie BLACKPINK yang memiliki banyak penggemar muda.
  • Isu Eksploitasi: Beberapa kritikus menganggap lagu ini mengeksploitasi seksualitas perempuan demi sensasi dan keuntungan komersial.
  • Pengaruh Negatif: Ada kekhawatiran bahwa lagu ini bisa memberikan pengaruh negatif pada pendengar muda, terutama dalam hal pandangan mereka terhadap hubungan dan seksualitas.
  • Ketidaksesuaian Image: Bagi sebagian penggemar K-pop, partisipasi Jennie dalam lagu dengan tema dewasa ini dianggap tidak sesuai dengan image-nya selama ini.

Di sisi lain, pendukung lagu ini berpendapat bahwa karya seni memiliki kebebasan untuk mengekspresikan berbagai tema, termasuk yang kontroversial. Mereka juga menilai bahwa lagu ini justru membuka diskusi penting tentang isu-isu yang sering dianggap tabu.

Dampak "One of the Girls" dalam Industri Musik

Terlepas dari kontroversinya, "One of the Girls" telah memberikan dampak signifikan dalam industri musik:

  1. Kolaborasi Lintas Genre: Lagu ini menunjukkan potensi kolaborasi antara artis dari genre yang berbeda. Perpaduan R&B ala The Weeknd dengan sentuhan K-pop dari Jennie menciptakan nuansa unik yang menarik perhatian global.
  2. Pembauran Industri Musik dan Film: Sebagai bagian dari soundtrack serial TV, lagu ini memperkuat tren integrasi antara industri musik dan perfilman/pertelevisian.
  3. Perluasan Pasar: Kolaborasi ini membuka peluang bagi The Weeknd untuk menjangkau penggemar K-pop, sementara Jennie bisa memperkenalkan dirinya ke pasar musik Barat yang lebih luas.
  4. Diskusi Publik: Kontroversi seputar lagu ini telah memicu diskusi publik tentang berbagai isu seperti kebebasan berekspresi dalam seni, objektifikasi perempuan, dan batasan-batasan dalam industri hiburan.

Tanggapan Para Artis terhadap Kontroversi

Menariknya, baik The Weeknd, Jennie, maupun Lily-Rose Depp belum memberikan komentar resmi terkait kontroversi lagu ini. Sikap diam mereka bisa diinterpretasikan berbagai cara:

  • Mungkin mereka ingin membiarkan karya mereka berbicara sendiri tanpa perlu penjelasan tambahan.
  • Ada kemungkinan mereka terikat kontrak yang membatasi mereka untuk berkomentar.
  • Bisa jadi mereka menganggap kontroversi ini justru menguntungkan dari segi publisitas.

Namun, beberapa sumber dekat dengan para artis ini menyatakan bahwa mereka sangat puas dengan hasil kolaborasi ini dan menganggapnya sebagai karya seni yang berani dan inovatif.

Penerimaan Publik terhadap "One of the Girls"

Meskipun kontroversial, "One of the Girls" mendapat penerimaan yang cukup positif dari banyak pendengar:

  • Tangga Lagu: Lagu ini berhasil masuk dalam berbagai tangga lagu di berbagai negara, menunjukkan popularitasnya di kalangan pendengar musik.
  • Streaming: Angka streaming lagu ini di berbagai platform musik digital terbilang tinggi, terutama dalam minggu-minggu pertama perilisannya.
  • Ulasan Kritikus: Beberapa kritikus musik memberikan pujian atas produksi lagu yang berkualitas tinggi dan vokal yang memukau dari ketiga artis.
  • Reaksi Media Sosial: Di platform seperti Twitter dan TikTok, banyak pengguna yang membagikan klip lagu ini atau membuat konten terkait, menunjukkan resonansi lagu ini di kalangan anak muda.

Namun, perlu dicatat bahwa penerimaan ini tidak seragam. Sebagian masyarakat, terutama yang lebih konservatif, tetap menolak lagu ini karena dianggap terlalu vulgar.

Perbandingan dengan Lagu-lagu Kontroversial Lainnya

"One of the Girls" bukanlah lagu pertama yang menuai kontroversi karena liriknya yang eksplisit. Beberapa lagu lain yang pernah menimbulkan reaksi serupa antara lain:

  1. "WAP" oleh Cardi B feat. Megan Thee Stallion (2020): Lagu ini menuai kritik keras karena liriknya yang sangat eksplisit, namun juga dipuji sebagai himne pemberdayaan perempuan.
  2. "Blurred Lines" oleh Robin Thicke feat. T.I. dan Pharrell (2013): Lagu ini dikritik karena dianggap mempromosikan budaya pemerkosaan, meskipun sangat populer secara komersial.
  3. "Like a Prayer" oleh Madonna (1989): Video klip lagu ini menimbulkan kontroversi karena penggunaan simbol-simbol religius yang dianggap tidak pantas.

Dibandingkan dengan lagu-lagu di atas, "One of the Girls" mungkin tidak setajam dalam hal kontroversi, namun tetap berhasil memicu diskusi penting tentang batasan-batasan dalam musik pop.

Pengaruh "One of the Girls" terhadap Karier Para Artis

Kolaborasi dalam "One of the Girls" memberikan dampak berbeda bagi karier masing-masing artis:

  • The Weeknd: Lagu ini memperkuat posisi The Weeknd sebagai salah satu artis R&B paling berpengaruh saat ini. Kolaborasi dengan artis K-pop juga memperluas basis penggemarnya di Asia.
  • Jennie BLACKPINK: Partisipasi dalam lagu ini menandai langkah besar Jennie dalam kariernya sebagai artis solo. Ini juga menunjukkan kesiapannya untuk mengambil risiko kreatif di luar zona nyaman K-pop.
  • Lily-Rose Depp: Sebagai pendatang baru di dunia musik, kolaborasi ini memberikan eksposur besar bagi Lily-Rose. Ini bisa menjadi batu loncatan untuk karier musiknya di masa depan.

Meskipun ada risiko dampak negatif dari kontroversi, secara keseluruhan lagu ini tampaknya lebih banyak memberikan keuntungan bagi karier ketiga artis tersebut.

Aspek Produksi dan Musikal "One of the Girls"

Selain liriknya yang kontroversial, "One of the Girls" juga menarik untuk dianalisis dari segi produksi dan musikalitasnya:

  • Produksi: Lagu ini diproduseri oleh Mike Dean, yang dikenal karena karyanya dengan berbagai artis hip-hop dan R&B terkemuka. Produksinya memberikan nuansa gelap dan atmosferik yang menjadi ciri khas The Weeknd.
  • Instrumentasi: Lagu ini menggabungkan elemen elektronik dengan instrumen tradisional, menciptakan soundscape yang kaya dan berlapis.
  • Vokal: Ketiga artis menunjukkan kemampuan vokal yang berbeda namun saling melengkapi. The Weeknd dengan suara falsetto-nya yang khas, Jennie dengan vokal yang lebih ringan dan bernuansa pop, serta Lily-Rose Depp yang memberikan sentuhan berbisik yang sensual.
  • Struktur Lagu: Lagu ini memiliki struktur yang cukup konvensional dengan verse, chorus, dan bridge, namun dengan transisi yang halus dan pengulangan yang efektif.

Secara keseluruhan, produksi "One of the Girls" menunjukkan kualitas yang tinggi dan perhatian terhadap detail, menjadikannya lebih dari sekadar lagu kontroversial.

Peran "One of the Girls" dalam Serial "The Idol"

Sebagai bagian dari soundtrack "The Idol", "One of the Girls" memiliki peran penting dalam memperkuat narasi dan atmosfer serial tersebut:

  1. Penggambaran Karakter: Lagu ini membantu menggambarkan kompleksitas karakter utama serial, terutama dalam hal hubungan mereka dengan industri hiburan dan seksualitas.
  2. Penguatan Tema: Lirik dan nuansa lagu ini memperkuat tema-tema utama serial seperti eksploitasi, kekuasaan, dan obsesi dalam industri hiburan.
  3. Penciptaan Atmosfer: Musik yang gelap dan sensual dari lagu ini membantu menciptakan atmosfer yang intens dan sedikit tidak nyaman, sesuai dengan tone serial secara keseluruhan.
  4. Pemasaran Lintas Media: Penggunaan lagu ini dalam serial membantu mempromosikan baik serialnya maupun lagunya sendiri, menciptakan sinergi antara industri musik dan televisi.

Dengan demikian, "One of the Girls" bukan hanya sebuah lagu, tetapi juga bagian integral dari pengalaman menonton "The Idol" secara keseluruhan.

Implikasi Sosial dan Budaya

Kontroversi seputar "One of the Girls" memiliki implikasi yang lebih luas dalam konteks sosial dan budaya:

  • Diskusi tentang Seksualitas: Lagu ini memicu diskusi tentang bagaimana seksualitas direpresentasikan dalam media populer dan dampaknya terhadap masyarakat, terutama kaum muda.
  • Isu Feminisme: Ada perdebatan apakah lagu ini memberdayakan perempuan dengan mengekspresikan seksualitas mereka secara terbuka, atau justru melanggengkan objektifikasi perempuan.
  • Batas Kebebasan Berekspresi: Kontroversi ini mengangkat pertanyaan tentang sejauh mana kebebasan berekspresi dalam seni harus dibatasi oleh norma-norma sosial.
  • Globalisasi Budaya Pop: Kolaborasi antara artis Amerika, Korea, dan Prancis dalam lagu ini menunjukkan semakin cairnya batas-batas budaya dalam industri hiburan global.

Dengan demikian, "One of the Girls" bukan hanya sebuah lagu pop, tetapi juga katalis untuk diskusi-diskusi penting tentang berbagai isu sosial dan budaya kontemporer.

Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar "One of the Girls"

Berikut beberapa pertanyaan yang sering muncul terkait lagu "One of the Girls" beserta jawabannya:

  1. Q: Apakah lagu ini ditulis khusus untuk serial "The Idol"? A: Ya, lagu ini memang ditulis dan diproduksi khusus sebagai bagian dari soundtrack serial "The Idol".
  2. Q: Mengapa Jennie BLACKPINK memutuskan untuk berpartisipasi dalam lagu yang kontroversial ini? A: Belum ada pernyataan resmi dari Jennie, namun spekulasi menyebutkan bahwa ini adalah bagian dari upayanya untuk memperluas kariernya di luar K-pop dan menunjukkan sisi artistiknya yang lebih dewasa.
  3. Q: Apakah ada versi "clean" atau versi radio dari lagu ini? A: Sejauh ini belum ada informasi tentang versi "clean" dari lagu ini. Lagu ini memang dirilis sebagai bagian dari soundtrack serial dewasa dan tidak ditujukan untuk airplay radio mainstream.
  4. Q: Bagaimana tanggapan agensi Jennie, YG Entertainment, terhadap kontroversi ini? A: YG Entertainment belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait partisipasi Jennie dalam lagu ini atau kontroversi yang menyertainya.
  5. Q: Apakah lagu ini akan dibawakan secara live oleh ketiga artis? A: Belum ada informasi resmi tentang rencana penampilan live untuk lagu ini. Mengingat jadwal masing-masing artis yang padat dan berbeda-beda, kemungkinan untuk penampilan live bersama cukup kecil.

Kesimpulan

Lagu "One of the Girls" yang dinyanyikan oleh The Weeknd, Jennie BLACKPINK, dan Lily-Rose Depp telah menjadi salah satu karya musik paling diperbincangkan tahun 2023. Dari analisis mendalam tentang arti one of the girl, kita bisa melihat bahwa lagu ini jauh lebih kompleks dari sekadar lagu pop kontroversial.

Melalui liriknya yang provokatif, lagu ini mengeksplorasi tema-tema seperti kekuasaan, objektifikasi, dan seksualitas dalam cara yang berani dan tidak konvensional. Kontroversi yang ditimbulkannya telah memicu diskusi penting tentang batasan dalam seni, representasi perempuan dalam media, dan pergeseran nilai-nilai sosial di era modern.

Terlepas dari pandangan pribadi seseorang tentang lagu ini, tidak bisa dipungkiri bahwa "One of the Girls" telah memberikan dampak signifikan, baik dalam industri musik maupun dalam wacana publik yang lebih luas. Lagu ini menjadi bukti kekuatan musik dalam memicu perubahan sosial dan membuka dialog tentang isu-isu yang sering dianggap tabu.

Pada akhirnya, interpretasi dan penerimaan terhadap lagu ini akan sangat bergantung pada perspektif individual pendengarnya. Namun, yang pasti, "One of the Girls" telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam lanskap musik pop kontemporer dan akan terus menjadi bahan diskusi untuk waktu yang lama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya