Selebgram Ashfalia Pramudya Terbitkan Novel Misteri Amaryllis, Inspirasi Bagi Pengidap Autoimun

Buku Amaryllis ini terlahir di tengah kondisi Ashfalia Pramudya yang sedang mengidap autoimun.

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 02 Okt 2021, 00:21 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2021, 08:17 WIB
Ashfalia Pramudya
Ashfalia Pramudya. (IST)

Liputan6.com, Jakarta - Ashfalia Pramudya, selebgram muda yang akrab disapa Ai, memiliki minat yang sangat besar di dunia menulis. Bahkan, ia baru saja menerbitkan buku novel terbarunya yang berjudul Amaryllis.

Buku Amaryllis ini terlahir di tengah kondisi Ai yang sedang mengidap autoimun. Berkat dukungan dari orang-orang terdakat, Ai berhasil menginspirasi pengidap autoimun lain agar tetap berkarya.

Menulis pun merupakan salah satu terapi Ai yang merupakan passion terbesarnya. Ide Amaryllis ini sudah ada sejak 2015 namun digarap secara serius pada 2017. Naskahnya pun selesai digarap pada pertengahan 2020 hingga akhirnya buku ini dicetak pada 2021.

Terinspirasi dari Misteri

Ashfalia Pramudya
Ashfalia Pramudya. (IST)

Membahas soal bukunya, Ashfalia Pramudya mengaku terinspirasi dari misteri-misteri yang ada di sekelilingnya.

"Aku selalu merasa, ada misteri tersimpan di tempat yang tak disangka. Dengan membawa rasa ingin tahu akan misteri itu, lahirlah Amaryllis," ujarnya kepada wartawan, baru-baru ini.

"Memecahkan misteri dengan kawan adalah hal yang selalu ingin kulakukan. Buatku itu menarik dan menegangkan. Dan aku ingin pembaca merasakan perasaan itu di dalam Amaryllis," sambungnya.

 

Dukungan Pembimbing dan Keluarga

Selama  proses penulisan, Ai dibantu oleh tutor dari IWEC Surabaya. Mulai dari proses brainstorming, memberikan referensi untuk menambah wawasan, sampai editing. Keluarga dan kawan Ai pun turut memberi dukungan selama menulis.

Tentunya, ada banyak sekali sosok yang menginspirasi Ai dalam menulis. Tak disangka kakaknya adalah inspirasinya yang paling utama, barulah setelah itu ia mendapat pengaruh dari penulis dunia Enid Blyton.

"Sosok pertama adalah kakakku, yang dahulu suka menulis cerpen di waktu senggangnya. Hobi itu menular dan kutekuni sampai saat ini," terangnya.

"Sosok kedua adalah Enid Blyton. Lewat jilid kelima Malory Towers (yang kubaca di kelas lima), aku menyadari bahwa akademi adalah setting menarik untuk sebuah cerita. Ide-ide akan Amaryllis mengalir setelahnya berkat pengaruh buku tulisannya," lanjutnya.

 

Kisah Amaryllis

Amaryllis bercerita tentang Natasya, anak baru di Amaryllis Academy. Bersama kawannya, Melanie, mereka menemukan suatu rahasia di antara buku perpustakaan dan sarang laba-laba.

Namun sebelum rahasia itu terpecahkan, kasus berdarah terjadi di akademi. Memaksa mereka untuk menyelidiki. Juga menemukan benang merah antara kasus tersebut dan rahasia akademi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya