Peringati Hari Santri, Arzeti Bilbina Kunjungi Pesantren di Jawa Timur

Arzeti Bilbina juga menyampaikan pesan Gus AMI.

oleh Aditia Saputra diperbarui 25 Okt 2021, 00:15 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2021, 12:40 WIB
Arzeti Bilbina
Arzeti Bilbina

Liputan6.com, Jakarta Artis yang juga politisi Arzeti Bilbina mengunjungi beberapa pesantren di daerah Jawa Timur. Kedatangan anggota DPR asal PKB ini sebagai bagian peringatan Hari Santri Nasional.

Bagi Arzeti Bilbina, santri merupakan elemen yang penting di masa depan layaknya pelajar. Arzeti juga menyebut pesantren mengajarkan untuk tidak berpikir oposisi-biner.

"Keberadaan Pondok Pesantren saat ini sangat penting. Pesantren mengajarkan kita untuk tidak berpikir oposisi-biner. Sebuah gaya berpikir yang selalu mempertentangkan setiap perbedaan. Di pesantren kita diajarkan bahwa perbedaan itu adalah sunnatullah. Perbedaan tidak perlu dipertentangkan, akan tetapi disikapi secara arif agar bisa berjalan beriringan," ujar Arzeti dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.

 


Konsep

Arzeti Bilbina mengunjungi beberapa pesantren di Jawa Timur
Arzeti Bilbina mengunjungi beberapa pesantren di Jawa Timur

Arzeti juga menjelaskan bahwa dari Pondok Pesantren kita dikenalkan tentang konsep barokah. Dalam kehidupan pesantren, barokah menjadi hal penting yang dijadikan pegangan santri.

"Sering kali kita mendengar, setinggi apapun ilmu yang didapatkan jika tidak mendapatkan barokah Kiainya, maka ilmu yang didapat akan sia-sia", ujarnya.

 


Peradaban

Arzeti Bilbina mengunjungi beberapa pesantren di Jawa Timur
Arzeti Bilbina mengunjungi beberapa pesantren di Jawa Timur

Arzeti berpendapat bahwa Pesantren telah terbukti mampu menjadi pusat peradaban sekaligus menjawab berbagai persoalan negeri dalam berbagai momentum krisis bangsa ini.

"Hal paling penting yang bisa didapat dari pesantren adalah Akhlak. Akhlak yang dimaksud di sini bukan sekadar persoalan etika semata. Karena etika lebih kepada persoalan pola sikap dan pola ucap. Semisal, seorang koruptor yang sosialnya bagus tidak bisa dikatakan berakhlak. Karena apa yang ia lakukan tidak sesuai dengan kebenaran hatinya," ujarnya.

 


Berjuang

Arzeti mengatakan hari Santri Nasional diharapkan tidak hanya menjadi seremoni biasa namun diharapkan bisa menjadi momentum untuk kita bisa berjuang. Arzeti juga menyampaikan pesan Gus Ami bahwa kita bisa jadi garda terdepan kaum santri, Nahdliyin dan Nahdliyat, menjadi kekuatan yang mendorong negara dan pemerintah untuk terus memperhatikan nasib santri kita yang telahberkontribusi luar biasa untuk negara ini.

Dalam kesempatan ini, Arzeti mengunjungi beberapa pesantren di antaranya Pondok Pesantren Nurut Tahrifi - Surabaya, Al Jihad - Surabaya, Bahrul Hidayah - Sidoarjo, An Nafi'yah - Sidoarjo, Sabilunnajah - Sidoarjo untuk mberikan bantuan berupa AlQur'an dan Juzz Amma.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya