Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi muda Chintya Gabriella kembali menyuguhkan sebuah karya terbaru di awal 2022. Ia yang kini benaung di bawah label Warner Music Indonesia, merilis single baru yang terdengar berbeda dari tiga karyanya yang terdahulu.
Lewat lagu yang berjudul Hanya Dalam Mimpi, Chintya Gabriella mencoba keluar dari zona nyamannya sebagai solois. Di lagu-lagu sebelumnya, Chintya Gabriella identik dengan nuansa pop ballad.
Namun di lagu terbarunya ini Chintya Gabriella tampil bernyanyi dengan nuansa musik yang lebih megah dengan banyak string session.
Advertisement
Baca Juga
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Eksplor
"Di lagu ini aku tertantang untuk eksplor dan keluar dari zona nyaman itu dan mau coba sesuatu yang berbeda dari sebelumnya supaya punya warna musik yang lebih variatif," ujar Chintya Gabriella.
Advertisement
Berkembang
Selain dari segi musik, perbedaan lain yang juga dirasakan Chintya Gabriella di single keempatnya ini ia juga mengaku merasakan perkembangan dari teknik vokal dan penjiwaan. Selain itu, di lagu ini ia juga harus menanggalkan gitar kesayangannya yang selama ini selalu melekat bersamanya.
"Dari cara aku nyanyi, penyampaian lagunya juga, aku ngerasa semakin ke sini semakin belajar penjiwaan, di sini juga musiknya bukan gitar. Aku kan identiknya gitar, tapi di sini kita pake strings, jadi kalau kata orang di sini lebih dewasa," sambungnya.
Berkesinambungan
Satu lagi yang unik adalah di lagu Hanya Dalam Mimpi ini juga rupanya memiliki keterkaitan dengan single sebelumnya yaitu Aku Sayang Aku. Tak hanya dari segi cerita, tetapi juga video klip yang dibuat berkesinambungan.
"Konsepnya sebernernya dari video klip "Aku Sayang Aku", kalau diperhatiin, aku di situ tiduran di pantai. Nah di sini kayak kelanjutannya, Chintya bangun. Ternyata selama ini selflovenya hanya dalam mimpi. Makanya konsepnya juga kayak dreamy-deramy gitu," kata Chintya.
"Lucunya itu setiap single Chintya itu memang bukan aku yang ciptain, tapi nggak tau kenapa semuanya selalu relate sama kehidupan Chintya. Ini tentang move on, dari masa lalu, mencoba melupakan kenangan-kenangan itu, ternyata tidak semudah itu, semakin dilupakan malah semakin ingat, akhirnya terciptalah ini," tutupnya.
Advertisement