Liputan6.com, Jakarta - Sebelum dikenal luas sebagai seorang aktor, Zack Lee pernah menjadi pribadi yang mudah marah dan gampang emosi pada saat usianya masih sangat muda. Bahkan, ada kalanya ia sering menyimpan dendam kepada orang-orang yang tak disukainya.
Namun seiring berjalannya waktu, Zack Lee pun mulai mempelajari agama sampai akhirnya ia tersadar sifat-sifat buruknya itu tak seharusnya melekat pada dirinya. Pemeluk Kristen ini pun akhirnya lebih sering beribadah dan memetik nilai-nilai ajaran agamanya.
Sifat Zack Lee yang pendendam dan mudah marah di masa mudanya, tak lepas dari trauma atas tindak pelecehan seksual yang dilakukan kepadanya saat masih kecil oleh seorang guru les pria. Hal itulah yang memicu emosinya cepat naik.
Advertisement
Bahkan saat masih jadi pribadi yang pendendam, aktor 37 tahun ini kerap berkhayal untuk menyiksa orang-orang yang tak disukainya. Zack Lee juga beberapa kali melakukan aksi fisik terhadap orang-orang yang membuatnya tersinggung secara langsung.
Baca Juga
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sempat Tak Mau Terbuka
Zack Lee bercerita bahwa setelah kejadian pelecehan, hanya ibu tirinya yang percaya dengan ceritanya. Sayangnya, ia mengaku sikap sang ayah sempat membuatnya kecewa sampai sang aktor pernah kabur dari rumah. Bersyukurnya, ajaran agama membuat sifatnya berubah meskipun kala itu usianya sudah 20 tahun.
"Pada saat itu, aku bingung. Sejak saat itu aku merasa jijik dan marah. Itu enggak bikin aku gay, tapi amarah itu alasannya kenapa aku tumbuh jadi anak yang pemarah," ucap Zack Lee seperti disampaikannya di kanal YouTube Melaney Ricardo, diunggah Sabtu (18/6/2022).
"Gue bilang ke papa gue, kalau gue enggak bisa terbuka sama orang lain dalam waktu yang lama. Sampai aku bertemu Yesus di usia 20 tahun dan (menahan) amarah dan rasa malu itu," jelas Zack Lee.
Â
Advertisement
Mudah Berbuat Kasar
Zack Lee juga mengakui bahwa selama menjadi pribadi yang pemarah, ia tak hanya berbuat kasar kepada orang yang dibenci. Terkadang, Zack Lee membayangkan dirinya sedang menyiksa orang yang tak disukai pada saat susah tidur.
"Aku kalau marah, berantem benaran. Aku bisa injak kakinya karena kemarahan, semuanya. Aku kalau tidur, kalau dendam sama orang, aku membayangkan mau kupotong kakinya. Mau disiksa. Ini mimpiku (saat) aku tak bisa tidur," terang Zack Lee.
Â
Bertaubat
Zack Lee pun berubah setelah ia bertaubat dan mendapatkan pencerahan dari pemuka agamanya. Berkat hal itu, Zack Lee akhirnya bisa belajar untuk memaafkan. Ia tak lagi membayangkan hal-hal mengerikan terkait dendamnya itu. Zack Lee pun jadi selalu bisa tidur nyenyak tiap malam.
"Jadi, saat gue bertemu Tuhan, gue bilang ke temen gue. Dia seorang pastur. Gue bilang enggak bisa hilangin pikiran ini di kepala gue. Dia bilang gue harus memaafkan, 'Setiap kali kamu ingat, kamu maafkan'. Aku memaafkan, aku jadi pemaaf. Suatu hari itu hilang (bayangan menyiksa orang). Tiga sampai empat bulan," kenang Zack Lee.
Advertisement